Menu

Ketika Elon Musk Blunder, Sebut Aplikasi X Sebagai Twitter dalam Sebuah Postingan

Amastya 2 Sep 2024, 14:46
Miliarder Elon Musk yang memiliki X (sebelumnya Twitter) /Agensi
Miliarder Elon Musk yang memiliki X (sebelumnya Twitter) /Agensi

RIAU24.COM Miliarder dan pemilik X Elon Musk tampaknya telah melupakan nama perusahaannya sendiri yang telah dia ubah namanya setelah mengambil alih dan sekarang dikenal sebagai X alih-alih Twitter.

Musk diejek oleh netizen ketika dia membagikan postingan di mana platform media sosialnya disebut Twitter dan bukan X.

Bahkan setelah re-branding, banyak pengguna terus menyebut platform media sosial dengan nama lamanya dan sekarang bahkan dengan Musk menyebutnya Twitter, keberhasilan rebranding dipertanyakan.

Re-branding Twitter yang bersejarah oleh Elon Musk

Pada Oktober 2022, miliarder itu mengambil alih Twitter dalam kesepakatan senilai $44 miliar dan mengganti nama platform media sosial menjadi ‘X’ dalam langkah kontroversial namun besar yang menerima banyak ketidaksetujuan.

Sesuai laporan, re-branding menyebabkan penurunan nilai pasar platform sebesar miliaran dolar.

Namun, banyak pengguna lama masih menyebut platform media sosial sebagai Twitter dan bukan X.

Situs web berita, sambil menyebutnya X, telah menambahkan penafian sebagai sebelumnya disebut Twitter.

Pada Mei 2024, Musk juga menggeser url situs web dari Twitter.com ke X.com dan bahkan menyelenggarakan jajak pendapat yang menanyakan kepada pengguna apakah mereka lebih suka Twitter lama atau X yang berganti nama.

Namun kini pemilik X juga tampaknya lupa bahwa dia telah mengubah nama situs webnya.

Dalam sebuah postingan yang dibagikan di platform media sosial, Musk sendiri menyebut jaringan media sosial tersebut sebagai Twitter.

Sambil mengacu pada larangan X baru-baru ini di Brasil, CEO miliarder Tesla membagikan meme di mana seorang pria terlihat dengan gumpalan uang tunai.

"POV: Perusahaan VPN setelah Brasil melarang Twitter," bunyi keterangan itu.

Netizen bereaksi terhadap kesalahan Musk

Pengguna media sosial langsung menelepon Musk karena membuat kesalahan menyebut X sebagai Twitter.

Postingannya menerima lebih dari 62 juta penayangan dan lebih dari ribuan komentar yang menjebaknya.

"Re-branding berjalan sangat baik, bahkan CEO masih menyebutnya Twitter," kata salah satu pengguna X.

"Mereka melarang aplikasi mana tepatnya??" tanya pengguna lain sinis.

"Anda dapat mengatakan bahwa re-branding berjalan dengan sangat baik dan jelas bukan kegagalan total ketika pemiliknya masih menyebutnya Twitter lebih dari setahun kemudian setelah perubahan," tulis pengguna ketiga.

(***)