Menu

Perdamaian Sementara Gaza, Israel Setuju Jeda Kemanusiaan untuk Vaksinasi Polio

Amastya 30 Aug 2024, 16:19
Gambar Representatif-Seorang petugas kesehatan memberikan tetes vaksin polio kepada seorang anak /AFP
Gambar Representatif-Seorang petugas kesehatan memberikan tetes vaksin polio kepada seorang anak /AFP

RIAU24.COM Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Kamis (29 Agustus) mengatakan bahwa jeda sementara dalam konflik yang sedang berlangsung di Gaza akan berlaku untuk memfasilitasi vaksinasi polio bagi ratusan ribu anak-anak di daerah kantong Palestina.

Keputusan itu menyusul konfirmasi kasus polio pertama dalam 25 tahun di wilayah Palestina, di mana seorang bayi telah terpengaruh.

Jeda kemanusiaan ini akan berlangsung tiga hari di berbagai bagian daerah yang dilanda konflik.

Kampanye vaksinasi akan dimulai pada hari Minggu (1 September) di Gaza tengah, menurut Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina.

Peeperkorn mengumumkan bahwa setelah jeda tiga hari di Gaza selatan, akan ada jeda serupa di Gaza utara.

Masing-masing istirahat ini diperkirakan akan berlangsung antara delapan dan sembilan jam setiap hari.

"Saya tidak akan mengatakan ini adalah jalan yang ideal ke depan. Tapi ini adalah cara yang bisa diterapkan," kata perwakilan WHO di wilayah Palestina.

Dia menambahkan, "Itu akan terjadi dan harus terjadi karena kita memiliki kesepakatan."

Peeperkorn mengatakan WHO bertujuan untuk memvaksinasi 640.000 anak di bawah usia 10 tahun, dan mencatat bahwa vaksinasi telah diselenggarakan dalam koordinasi dengan pihak berwenang Israel.

Kasus polio pertama dalam 25 tahun

Pada 23 Agustus, WHO mengatakan bahwa seorang bayi berusia 10 bulan di Gaza telah lumpuh oleh virus polio tipe 2, menandai kasus pertama di wilayah itu dalam 25 tahun.

Sebagai tanggapan, badan-badan PBB telah mendesak vaksinasi segera untuk semua bayi.

Lembaga-lembaga tersebut sebelumnya telah meminta Israel dan kelompok militan Palestina Hamas untuk menyetujui jeda kemanusiaan tujuh hari dalam konflik mereka yang sedang berlangsung untuk memungkinkan upaya vaksinasi.

"Polio tidak membedakan antara anak-anak Palestina dan Israel," tulis kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dalam sebuah posting di X.

(***)