Menu

Mencuat Isu 'Kompromi Istana' di Balik Majunya Pramono Anung di Pilgub DKI, PDIP Buka Suara

Zuratul 30 Aug 2024, 11:30
Mencuat Isu 'Kompromi Istana' di Balik Majunya Pramono Anung di Pilgub DKI, PDIP Buka Suara. (X/@setkabgoid)
Mencuat Isu 'Kompromi Istana' di Balik Majunya Pramono Anung di Pilgub DKI, PDIP Buka Suara. (X/@setkabgoid)

RIAU24.COM - Beredar isu kalau di balik terpilihnya Pramono Anung maju cagub Jakarta ada proses 'kompromi istana'. Isu tersebut pun ditepis mentah-mentah oleh PDIP.

Untuk diketahui, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno telah resmi daftar cagub-cawagub Jakarta, Rabu (28/8) ke KPU DKI. 

Keduanya merupakan paslon yang diusung dari PDIP.

Pramono akhirnya yang dipilih Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah santer kabar Anies Baswedan atau Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Kini beredar informasi adanya 'kompromi istana' di balik terpilihnya Pramono.

Namun hal itu sudah dibantah tegas oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Ia menegaskan Pramono memang masih menjabat Sekretaris Kabinet yang berada di lingkaran istana.

"Pak Pram kan memang sekarang di Istana. Pak Pram kan sampai saat ini masih Seskab, masih di Istana. Jadi kompromi apa ya," kata Puan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Ketua DPR RI itu menegaskan tak ada yang namanya kompromi. Puan memastikan semua pihak saling baik-baik saja dan menjaga persatuan.

"Nggak ada, nggak ada kompromi. Kita ini semua baik-baik saja berusaha untuk bisa saling menjaga saling menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.

Puan mengatakan Pramono dipastikan berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat hendak maju Pilgub Jakarta. 

Menurutnya, hal itu wajib dilakukan sesuai dengan fatsun partai.

"Ya pasti harus komunikasi orang Mas Pram masih sebagaiSeskab jadi harus komunikasi dan wajib berkomunikasi, itufatsun bagaimana menjaga secara fungsional dan struktural ya," ujar dia.

Puan menekankan PDIP mengedepankan hak politik dan komitmen terkait pengusungan Pramono maju Jakarta-1.

Dia menyerahkan kepada warga untuk memilih pemimpin yang dapat membangun Jakarta ke depan.

"Hak politik dari partai politik mempunyai kesempatan untuk bisa mengusung di DKI dan mempunyai komitmen PDIP Perjuangan mempunyai komitmen untuk bisa bergotong-royong bersama warga atau rakyat yang ada di DKI untuk membangun Jakarta. Jadi biarkan ini mengalir, biarkan warga DKI yang memilih nanti pada waktunya," katanya.

(***)