Bos Telegram Pavel Durov Diselidiki Atas Dugaan Tindakan Kekerasan Serius Terhadap Anaknya
Tuduhan awal terhadap Durov menyangkut dugaan kegagalannya untuk memoderasi konten di platform perpesanannya.
Jaksa menuduh bahwa platformnya digunakan untuk materi pelecehan seksual anak dan perdagangan narkoba, penipuan dan bersekongkol dengan transaksi kejahatan terorganisir.
Telegram dengan keras membantah tuduhan ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (26 Agustus), Telegram mengatakan mematuhi undang-undang Uni Eropa dan moderasinya dalam standar industri dan terus meningkat.
"CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian di Eropa," katanya.
"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa platform, atau pemiliknya, bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform itu," tambahnya.