Menu

Beredar Isu Ada Tekanan, Pramono Anung: Gak Ada Yang Bisa Tekan Bu Mega

Zuratul 29 Aug 2024, 11:51
Beredar Isu Ada Tekanan, Pramono Anung: Gak Ada Yang Bisa Tekan Bu Mega. (Tangkapan Layar YouTube @NajwaShihab)
Beredar Isu Ada Tekanan, Pramono Anung: Gak Ada Yang Bisa Tekan Bu Mega. (Tangkapan Layar YouTube @NajwaShihab)

RIAU24.COM -Bakal Calon Gubernur (Cagub) Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung membantah anggapan bahwa ada tekanan yang dialamatkan kepada partainya. 

Dimana tekanan ini seakan terlihat batal mencalonkan Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. 

Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretariat Kabinet (Seskab) tersebut menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang bisa menekan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. 

“Enggak ada, siapa yang bisa menekan Bu Mega? Enggak ada yang bisa menekan Bu Mega, semuanya termasuk saya pribadi,” kata Pramono Anung dalam wawancara ekslusif di program Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Sihab, Rabu (28/8/2024). 

Pramono juga dengan tegas membantah dugaan soal tekanan politik terkait posisi ketua DPR RI sampai tekanan kasus hukum sehingga membuat PDI-P tidak jadi mencalonkan Anies pada Pilkada Jakarta.

Dia kembali mengingatkan soal pidato Megawati pada Senin, 26 Agustus 2024. Dalam pidato tersebut, Megawati mengisyaratkan bahwa tidak ada yang bisa menekannya dari sisi hukum.

Megawati dalam pidatonya memang menegaskan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk pada eranya menjadi Presiden RI. 

Penghapusan dwifungsi ABRI juga dilakukan ketika dirinya berkuasa. 

“Kalau kita lihat kemarin ketika Bu Mega mengumumkan (calon kepala daerah) hari Senin, kan Bu Mega secara terbuka menghajar urusan KPK, urusan polisi, terus siapa lagi yang mau mengancam dia,” ujar Pramono Anung

“Artinya kan dia secara terbuka menyampaikan bahwa ini loh saya, bahwa saya mempunyai hak prerogatif, saya mempunyai kewenangan kekuasaan terhadap apa yang menjadi mandat saya ketika kongres partai dan ini saya jalankan secara terbuka,” katanya melanjutkan.

Pramono Anung dan Rano Karno bahkan sudah mendaftar diri sebagai bakal cagub dan cawagub ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Anies diketahui berkunjung ke Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. 

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Anies bertemu dan berdiskusi dengan Rano Karno. Keduanya bahkan disebut membicarakan soal Jakarta.

"Masa (mantan) Gubernur Jakarta sama (mantan) Gubernur Banten berdiskusi tidak boleh? Boleh kan. Jadi, dalam rangka untuk silaturahmi, untuk membicarakan sebetulnya Jakarta ke depan itu seperti apa, tukar menukar pengalaman," kata Djarot pada 26 Januari 2024.

Namun, Anies pulang dengan tanpa hampa karena PDI-P belum mengumumkan cagub dan cawagub yang akan diusung pada Pilkada Jakarta di hari itu. H

ingga akhirnya, secara mengejutkan nama Anies yang sebelumnya digadang-gadang bakal diusung PDI-P bersama dengan Rano Karno, digantikan dengan Pramono Anung.

(***)