Menu

Korea Selatan Menyaksikan Protes Atas Deepfake Seksual di Ruang Obrolan Telegram

Amastya 27 Aug 2024, 20:20
Reputasi Telegram telah ternoda selama beberapa tahun di Korea Selatan setelah muncul bahwa cincin pemerasan seksual online sebagian besar beroperasi di ruang obrolan aplikasi /Reuters
Reputasi Telegram telah ternoda selama beberapa tahun di Korea Selatan setelah muncul bahwa cincin pemerasan seksual online sebagian besar beroperasi di ruang obrolan aplikasi /Reuters

RIAU24.COM Korea Selatan menyaksikan protes atas gambar dan video deepfake seksual eksplisit dari wanita yang ditemukan di ruang obrolan Telegram, kantor berita Reuters melaporkan pada hari Selasa (27 Agustus), mengutip media pemerintah.

Selama rapat kabinet yang disiarkan televisi, Presiden Yoon Suk Yeol menyerukan agar kejahatan seks digital diselidiki secara menyeluruh.

"Ini adalah eksploitasi teknologi sambil mengandalkan perlindungan anonimitas. Ini adalah tindakan kriminal yang jelas," tambah Presiden Yoon.

Dia berbicara tentang kejahatan seks di media sosial secara umum dan tidak menyebutkan nama Telegram.

Lonjakan deepfake online di Korea Selatan

Mengutip polisi, Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa kejahatan deepfake online melonjak di Korea Selatan.

Halaman: 12Lihat Semua