Menu

Ganjar Buka-bukaan Sudah Tak Sepakat Dengan Gibran Sejak Maju Pilwakot Solo 

Zuratul 27 Aug 2024, 15:00
Ganjar Buka-bukaan Sudah Tak Sepakat Dengan Gibran Sejak Maju Pilwakot Solo. (X/Foto)
Ganjar Buka-bukaan Sudah Tak Sepakat Dengan Gibran Sejak Maju Pilwakot Solo. (X/Foto)

RIAU24.COM - Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo mengaku pernah tidak sepakat saat putra sulung Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka dicalonkan sebagai wali Kota Solo pada Pilkada 2020 lalu.

Ganjar menyebut dirinya sebagai salah satu orang 'yang diajak bicara' oleh beberapa tokoh termasuk dari kalangan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), menyangkut wacana pencalonan Gibran kala itu.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut saat itu menyatakan tidak setuju demi nama baik dan kehormatan Jokowi, serta etika sebagai kepala negara. 

Beberapa pihak juga tidak setuju, sementara lainnya ada yang mendorong usulan tersebut.

"Itu kan saya dimintai pendapat bagaimana sebaiknya tidak karena nama baik Pak Jokowi saat itu mesti kita jaga, sehingga betul-betul itu nanti proses bisa mengalir," kata Ganjar ditemui di UGM, Sleman, DIY, Senin (27/6).

Ganjar mengklaim saat itu menyampaikan lebih sepakat ketika kader-kader muda PDIP 'dimatangkan' terlebih dahulu sebelum diusung maju di kontestasi lima tahunan tersebut.

"Kita mendorong agar yang muda-muda ini dipersiapkan dulu, sehingga prosesnya satu per satu bisa diikuti, dan itu akan lebih mematangkan. Itu pengalaman masa itu," imbuhnya.

Gibran yang saat itu berpasangan dengan Teguh Prakosa memenangi Pilkada Solo 2020. Hasil rekapitulasi KPU menyatakan keduanya meraih 86,5 persen dan unggul telak atas lawannya.

Tiga tahun berselang, Gibran diumumkan menjadi pasangan calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Majunya Gibran di Pilpres 2024 diwarnai kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batasan usia peserta Pilpres. 

Pro dan kontra menyertai putusan MK yang kala itu diketuai oleh Anwar Usman, paman Gibran dan ipar Jokowi.

Banyak pihak yang mensinyalir putusan ini tak lepas dari cawe-cawe Jokowi yang ingin melanggengkan kekuasaan melalui praktik politik dinasti.

Prabowo-Gibran pun menang satu putaran dalam Pilpres 2024, menuntaskan perlawanan dua paslon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimmin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

(***)