Menu

Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Minum Rebusan Jahe

Devi 25 Aug 2024, 15:00
Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Minum Rebusan Jahe
Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Minum Rebusan Jahe

RIAU24.COM - Air rebusan jahe kerap digunakan sebagai obat tradisional sejak dulu. Ramuan ini kerap dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan, mulai dari batuk pilek, maag, nyeri sendi, kolesterol, gula darah, hingga tekanan darah tinggi.

Namun, minum air jahe tidak dianjurkan pada segala kondisi. Pasalnya, ramuan herbal ini dapat memicu efek samping atau memperparah gejala kondisi medis tertentu. Selain itu, air rebusan jahe juga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh orang yang menjalani pengobatan tertentu.

Lalu, siapa saja kelompok orang yang tidak bisa sembarangan minum air jahe? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Pengidap Diabetes

Pasien diabetes yang mengonsumsi obat penurun gula darah merupakan salah satu kelompok orang yang tidak bisa sembarangan mengonsumsi air rebusan jahe. Dikutip dari laman Mount Sinai, ini dikarenakan jahe juga memiliki efek untuk menurunkan kadar gula darah.

Jika keduanya dikonsumsi berbarengan, kadar gula darah bisa merosot terlalu rendah dan memicu hipoglikemia. Kondisi ini bisa memicu gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kejang, hingga kerusakan pada otak.

2. Orang yang Minum Obat Pengencer Darah
Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti antiplatelet dan warfarin, juga tidak bisa asal minum air rebusan jahe. Jahe memiliki efek antikoagulan yang juga mengencerkan darah. Karenanya, konsumsi air rebusan jahe bersama obat pengencer darah bisa membuat darah menjadi terlalu encer.

Hal ini dapat membuat tubuh rentan mengalami memar, bahkan dari benturan kecil sekalipun.

3. Orang yang Minum Obat Hipertensi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jahe memiliki khasiat untuk menurunkan tekanan darah. Karenanya, kombinasi air rebusan jahe dan obat hipertensi bisa membuat tekanan darah menjadi turun terlalu rendah dan memicu hipotensi.

Sama halnya dengan hipertensi, hipotensi merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak segera ditangani, hipotensi bisa menyebabkan gangguan pada jantung, syok, dan stroke.

4. Pengidap Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan yang menyebabkan darah tidak bisa membeku secara normal. Dikutip dari NDTV, jahe dapat membuat darah menjadi encer. Akibatnya, darah menjadi semakin sulit membeku. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.

5. Ibu Hamil yang Akan Melahirkan
Saat masa awal kehamilan, ibu hamil bisa mengonsumsi air rebusan jahe untuk mengatasi gejala morning sickness. Namun ketika sudah memasuki trimester akhir, sebaiknya hentikan konsumsi ramuan herbal ini.

Pasalnya, air rebusan jahe menjelang melahirkan dapat meningkatkan risiko kontraksi dan persalinan dini. Selain itu, suplementasi jahe juga bisa meningkatkan risiko perdarahan saat melahirkan. ***