Siapa Pavel Durov? Pendiri dan CEO Telegram Ditangkap di Prancis
RIAU24.COM - Pavel Durov, CEO dan pendiri Telegram, ditangkap oleh pihak berwenang Prancis pada Sabtu malam di bandara Le Bourget dekat Paris.
Durov, yang bepergian dari Azerbaijan, ditahan sekitar pukul 20:00 (waktu setempat), menurut laporan dari media Prancis yang dikutip oleh Reuters.
OFMIN Prancis, sebuah lembaga yang berfokus pada pencegahan kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Pavel Durov, AFP melaporkan.
Badan tersebut sedang menyelidiki tuduhan penipuan, perdagangan narkoba, cyberbullying, kejahatan terorganisir dan promosi terorisme sementara alasan spesifik penangkapan Durov belum diungkapkan.
Siapa Pavel Durov?
Pavel Durov, 39, adalah pendiri dan CEO Telegram, aplikasi perpesanan yang menawarkan alternatif gratis untuk platform seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.
Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan oleh Forbes sebesar $ 15,5 miliar, Durov meninggalkan Rusia pada tahun 2014.
Kepergiannya menyusul penolakannya untuk mematuhi perintah pengadilan Rusia yang menuntut akses ke pesan terenkripsi Telegram.
Hal ini menyebabkan Rusia memblokir aplikasi pada tahun 2018, meskipun larangan tersebut tidak berpengaruh pada ketersediaannya.
Langkah itu memicu protes luas di Moskow dan menuai kritik dari LSM.
Pada Agustus 2021, Durov menjadi warga negara Prancis.
Dia memindahkan dirinya dan Telegram ke Dubai pada tahun 2017. Laporan menunjukkan bahwa dia juga telah memperoleh kewarganegaraan di Uni Emirat Arab dan St. Kitts dan Nevis, sebuah negara Karibia.
Durov dilaporkan meninggalkan Rusia setelah menolak untuk membantu Dinas Rahasia Rusia dengan menyediakan data terenkripsi dari pengguna jejaring sosialnya, menurut Forbes.
Dalam sebuah wawancara April dengan Tucker Carlson, Durov menekankan preferensinya untuk kebebasan daripada mengikuti perintah, mengungkapkan bahwa pencariannya untuk basis yang cocok untuk perusahaannya membawanya melalui kota-kota seperti Berlin, London, Singapura, dan San Francisco.
Selama wawancara, Durov juga menyebutkan bahwa, selain uang dan Bitcoin, dia tidak memiliki aset signifikan seperti real estat, jet, atau kapal pesiar, menyoroti komitmennya terhadap kebebasan pribadi.
(***)