3 Tewas dan Setidaknya 5 Terluka dalam Serangan Pisau di Festival Jerman
RIAU24.COM - Tiga orang tewas dan setidaknya lima lainnya terluka dalam serangan pisau di sebuah festival di Jerman barat pada Jumat (23 Agustus), kantor berita Associated Press melaporkan mengutip pihak berwenang.
Serangan itu terjadi di kota Solingen di mana ‘Festival Keanekaragaman’ sedang dirayakan.
Tak lama setelah pukul 21.30 waktu setempat Jumat, saksi mata memberi tahu polisi tentang penyerang tak dikenal yang melukai beberapa orang tanpa pandang bulu dengan pisau di alun-alun pusat, Fronhof.
Polisi mengatakan pelaku sedang dalam pelarian, dan mereka hanya memiliki sedikit informasi tentang pria itu sejauh ini.
Penusukan dilakukan oleh penyerang tunggal
Polisi percaya bahwa penusukan itu dilakukan oleh penyerang tunggal.
Laporan Associated Press mengatakan bahwa setidaknya satu helikopter terlihat di udara, banyak polisi dan kendaraan darurat dengan lampu biru berkedip berada di jalan dan beberapa jalan ditutup.
Meskipun polisi mengatakan jumlah total orang yang terluka adalah lima, Menteri Dalam Negeri Rhine-Westphalia Utara Herbert Reul mengatakan bahwa enam orang terluka.
Mengunjungi TKP pada Sabtu dini hari, Menteri Dalam Negeri Reul mengatakan belum diketahui mengapa serangan itu terjadi.
Reul menambahkan bahwa penyerang meninggalkan tempat kejadian relatif cepat.
Salah satu penyelenggara festival muncul di atas panggung dan meminta pengunjung festival untuk pergi dengan tenang; Tolong buka matamu, karena sayangnya pelakunya belum tertangkap.
Festival dibatalkan
Festival of Diversity, yang menandai ulang tahun ke-650 Solingen, dimulai Jumat dan seharusnya berlangsung hingga hari Minggu. Namun, festival itu dibatalkan setelah serangan itu.
Solingen memiliki sekitar 160.000 penduduk dan terletak di dekat kota-kota besar Cologne dan Duesseldorf.
Dalam sebuah posting di Facebook, Walikota Solingen Tim Kurzbach mengatakan, "Malam ini, kami di Solingen semua terkejut. Kami semua ingin merayakan ulang tahun kota kami bersama dan sekarang memiliki korban tewas dan terluka untuk meratap."
"Hati saya hancur bahwa serangan terhadap kota kami terjadi," tambahnya.
(***)