Menu

Delegasi Israel Menuju ke Kairo Saat Pembicaraan Sandera Semakin Intensif, AS Mendorong Gencatan Senjata Gaza

Amastya 23 Aug 2024, 13:45
Sisa-sisa bangunan yang hancur di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel /Reuters
Sisa-sisa bangunan yang hancur di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel /Reuters

RIAU24.COM - Sebuah delegasi Israel tiba di Kairo Kamis (22 Agustus) untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang kesepakatan gencatan senjata potensial di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Sementara itu, kabinet keamanan Israel akan bertemu di Tel Aviv.

Mengapa Koridor Philadelphi penting?

Kunjungan delegasi ke Kairo berlangsung ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tegas bersikeras bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi.

Netanyahu telah menjelaskan bahwa dia tidak akan menerima kesepakatan penyanderaan yang mengharuskan Israel untuk menarik diri dari daerah ini.

Sebuah laporan oleh i24NEWS mengutip sumber politik Israel mengatakan, "Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak mengubah posisinya tentang perlunya kontrol dan kehadiran Israel di Koridor Philadelphia."

Koridor itu dipandang sebagai zona penyangga penting antara Mesir dan Gaza.

Oleh karena itu, setiap rencana agar pasukan Israel tetap berada di sana akan membutuhkan persetujuan Mesir.

Mediator kunci dalam negosiasi

Mesir dan Qatar telah menjadi mediator utama, bersama dengan Amerika Serikat, dalam upaya untuk mengamankan pembebasan 109 sandera yang tersisa.

Al-Thani, keluarga penguasa Qatar telah memainkan peran penting dalam negosiasi ini, termasuk diskusi baru-baru ini di Doha.

Rabu malam, Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu tentang urgensi menyelesaikan perjanjian sandera dan gencatan senjata.

Amerika Serikat berharap bahwa gencatan senjata di Gaza, dikombinasikan dengan pembebasan sandera, akan mencegah Iran dan kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon yang didukung Teheran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel, yang dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas.

Utusan AS untuk PBB, pesan Linda Thomas-Greenfield

"Gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera sekarang sudah di depan mata," kata utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada Dewan Keamanan, mendesak anggota untuk menekan Hamas untuk menerima proposal jembatan yang telah disetujui Israel.

Dia berkata, "Israel telah menerima proposal jembatan. Sekarang Hamas harus melakukan hal yang sama."

Dia menambahkan, "Sebagai anggota dewan ini, kita harus berbicara dengan satu suara dan menggunakan pengaruh kita untuk menekan Hamas agar menerima proposal jembatan."

"Ini adalah momen yang menentukan untuk pembicaraan gencatan senjata dan untuk kawasan, sehingga setiap anggota dewan ini harus terus mengirim pesan yang kuat kepada aktor lain di kawasan untuk menghindari tindakan yang akan menjauhkan kita dari menyelesaikan kesepakatan ini," lanjut Thomas-Greenfield.

(***)