Menu

Turun Temui Massa Aksi, Habiburokhman dan Awiek Terima Penolakan hingga Dilempari Botol

Zuratul 22 Aug 2024, 13:56
Turun Temui Massa Aksi, Habiburokhman dan Awiek Terima Penolakan hingga Dilempari Botol. (Screesnhot rmol.id)
Turun Temui Massa Aksi, Habiburokhman dan Awiek Terima Penolakan hingga Dilempari Botol. (Screesnhot rmol.id)

RIAU24.COM - Salah satu anggota dari Fraksi partai Gerindra, Habiburokhman dan Wakil DPR Achmad Baidowi alias Awiek turun menemui massa aksi. 

Bukannya disambut baik, kedatangan dua wakil rakyat ini malah disambut dengan penolakan. 

Aksi unjuk rasa kawal putusan MK yang terjadi didepan Gerbang DPR Senayan, Kamsi (22/8) itu berjalan kondusif. 

Namun, kemunculan Habib dan Awiek mendapat penolakan penuh massa aksi. Massa sempat ada yang melemparkan botol ke arah mobil komando. 

Hal ini dikarenakan Habib dan Awiek langsung naik ke atas mobil komando bersama Ketum Partai Buruh Said Iqbal. 

"Turun turun turun enggak tau malu," kata massa aksi.

Massa aksi tak terima kehadiran Habib di tengah-tengah demonstrasi. Mereka terus melempar batu ke arah Habib. Polisi yang membawa tameng menangkis lemparan botol.

Tak lama Habib dan Awiek di atas mobil komando. Ia kemudian turun dan kembali masuk ke DPR.

Sebelumnya Presiden Partai Buruh Said Iqbal masuk ke Kompleks Parlemen untuk menemui perwakilan DPR terkait protes masyarakat atas upaya pengesahan RUU Pilkada yang digelar di depan Gedung DPR RI.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, Iqbal masuk ke halaman Kompleks Parlemen sekitar pukul 12.35 WIB. Ia mengenakan seragam partai buruh.

Iqbal menjelaskan dirinya diundang menemui perwakilan DPR untuk membahas terkait demonstrasi yang sedang berlangsung. Namun tak malam ia keluar lagi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman membuka audiensi terhadap aksi massa yang menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR.

"Hari ini kami membuka audiensi," kata Habiburokhman usai batal menemui demonstran, Jakarta, Kamis (22/8).

Ia mengaku sebetulnya mereka juga terbuka menampung aspirasi masyarakat dari berbagai kanal.

Habib mengatakan seluruh sosial media mereka pun juga terbuka untuk itu.

Pada hari ini Rapat Paripurna batal mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang lantaran tak memenuhi quorum.

Hanya 89 anggota yang hadir ke Rapat Paripurna yang beragenda tunggal pengesahan RUU Pilkada itu.

Pembatalan ini dilakukan di tengah gelombang protes besar dari rakyat Indonesia. Demo besar di sejumlah kota serempak digelar hari ini.

Aparat kepolisian telah berjaga di depan kompleks parlemen di Jakarta. Demo besar yang terpusat di DPR ini mengusung agenda menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini.

(***)