Menu

Kelompok Pendukung Jokowi Menyangkal Kekhawatiran Pengambilalihan Megawati PDI-P Sebagai "Halusinasi"

Devi 20 Aug 2024, 12:30
Kelompok Pendukung Jokowi Menyangkal Kekhawatiran Pengambilalihan Megawati PDI-P Sebagai
Kelompok Pendukung Jokowi Menyangkal Kekhawatiran Pengambilalihan Megawati PDI-P Sebagai "Halusinasi"

RIAU24.COM - Panel Barus, Bendahara Umum Partai Pro Jokowi (Projo), menepis tudingan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tentang upaya pengambilalihan partainya. Panel menilai isu itu hanya "halusinasi" yang diciptakan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Hasto telah membuat Megawati paranoid. Itu hanya imajinasi Hasto," kata Panel kepada wartawan, Jumat.

Projo adalah organisasi politik yang mendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan agendanya. Kelompok ini sebelumnya mendukung pencalonan presiden Prabowo Subianto.

Panel mencatat bahwa rumor pengambilalihan serupa muncul sebelum pemilihan presiden 2024 dan menduga Hasto berada di baliknya. Ia mengindikasikan bahwa taktik ini muncul kembali menjelang pemilihan daerah 2024.

Sebagai anggota Desk Pemilu Projo, Panel menepis tudingan bahwa Jokowi berencana mengambil alih PDI-P. Ia menegaskan bahwa PDI-P berencana menggelar kongres pada Januari 2025, setelah masa jabatan presiden Jokowi berakhir pada 20 Oktober 2024.

"Tuduhan bahwa Jokowi ingin mengambil alih PDI-P tidak berdasar. Pada Januari 2025, Jokowi tidak akan lagi menjadi presiden. Apa yang perlu dikhawatirkan?" kata Panel.

Ia menegaskan kembali bahwa Jokowi akan berkonsentrasi pada pemenuhan tanggung jawab kepresidenannya dan mengelola proses transisi dalam dua bulan terakhir masa jabatannya, dengan fokus pada inisiatif utama seperti proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebelumnya, Megawati sempat menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan pengambilalihan partai dan memutuskan untuk tetap menjabat sebagai Ketua Umum PDI-P meski usianya sudah lanjut. Ketua Umum PDI-P Puan Maharani, putri Megawati, juga membantah adanya upaya pengambilalihan dengan menyatakan, "Tidak ada yang mencoba mengambil alih PDI-P. Kalau pun ada, itu tidak mungkin." ***