Menu

TikTok Menantang Tuduhan AS Tentang Hubungan China dalam Banding Pengadilan

Amastya 19 Aug 2024, 20:12
Logo aplikasi TikTok /Reuters
Logo aplikasi TikTok /Reuters

Pengadilan banding dijadwalkan untuk mendengar argumen lisan dalam pertarungan hukum pada 16 September, mendorong masalah nasib TikTok jauh ke minggu-minggu terakhir pemilihan presiden 5 November.

Perkembangan dalam kasus ini terjadi setelah kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump bergabung dengan TikTok, mengatakan pada bulan Juni dia tidak akan pernah mendukung larangan TikTok.

Pada bulan Juli, Wakil Presiden Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris bergabung dengan TikTok dan memutar media sosial sebagai bagian dari strategi kampanyenya.

TikTok membantah pada hari Kamis bahwa undang-undang tersebut akan mencabutnya dari hak kebebasan berbicaranya, melawan pendapat Departemen Kehakiman bahwa keputusan kurasi konten dari aplikasi video pendek adalah pidato orang asing dan tidak dilindungi oleh Konstitusi AS.

"Menurut logika pemerintah, surat kabar AS yang menerbitkan ulang konten publikasi asing yaitu Reuters, misalnya tidak akan memiliki perlindungan konstitusional," kata perusahaan itu.

Undang-undang tersebut memblokir Apple, Google Alphabet, dll., untuk menawarkan TikTok dan melarang layanan hosting internet menyediakan layanan back-end-nya ke TikTok kecuali divestasi oleh ByteDance.

Halaman: 123Lihat Semua