Menu

Hamas: Gencatan Senjata Membutuhkan Penarikan Penuh Israel dari Gaza

Amastya 16 Aug 2024, 13:56
Tentara Israel di Jalur Gaza /Reuters
Tentara Israel di Jalur Gaza /Reuters

RIAU24.COM Kelompok Palestina Hamas pada hari Kamis (15 Agustus) mengatakan bahwa setiap gencatan senjata dalam konflik yang sedang berlangsung harus mencakup penarikan lengkap pasukan Israel dari Gaza.

"Setiap kesepakatan harus mencapai gencatan senjata yang komprehensif, penarikan total (Israel) dari Gaza, (dan) kembalinya para pengungsi," kata pejabat Hamas Hossam Badran dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan gencatan senjata dilanjutkan di Doha pada hari Kamis.

Bagi yang belum tahu, mediator internasional membuat upaya baru pada hari Kamis untuk mendesak Israel dan Hamas menuju gencatan senjata dalam konflik mereka yang sedang berlangsung, yang dilaporkan oleh kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas sekarang telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa.

Pembicaraan dibuka di Doha di tengah upaya diplomatik internasional yang lebih luas untuk meredakan ketegangan yang telah melonjak sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Delegasi Israel berpartisipasi dalam pembicaraan Doha, yang juga termasuk Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns.

Namun militan Palestina tidak mengambil bagian langsung.

Pejabat Hamas Osama Hamdan menyatakan bahwa kelompok itu akan berpartisipasi dalam negosiasi tidak langsung jika Israel membuat komitmen baru.

Menurut AFP, Hamdan mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada yang baru dari Israel.

Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus tetap menguasai perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menghentikan pergerakan senjata ke wilayah itu.

Dapat disebutkan di sini, sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel memicu perang, telah terjadi gencatan senjata selama satu minggu pada bulan November, ketika 105 sandera yang ditangkap dalam serangan itu dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Pembicaraan dilanjutkan ketika kementerian kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas di wilayah Palestina yang terkepung telah mencapai 40.005.

"Mengingat jumlah orang yang masih belum ditemukan, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah puing-puing, jumlah ini mungkin, jika ada, kurang dihitung," kata juru bicara kepala PBB Antonio Guterres.

"Namun ini adalah alasan lain mengapa kita perlu segera melakukan gencatan senjata serta pembebasan semua sandera dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," tambahnya.

Militer Israel mengatakan telah membunuh lebih dari 17.000 militan Palestina di Gaza sejak 7 Oktober.

(***)