Menu

Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Bersumpah Untuk Mengunjungi Gaza

Amastya 16 Aug 2024, 13:40
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas /AFP
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas /AFP

RIAU24.COM Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada sesi khusus parlemen Turki pada hari Kamis (15 Agustus) bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Gaza, sambil menambahkan, "Hidup kita tidak lebih berharga daripada kehidupan seorang anak."

Abbas mengatakan ini ketika kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam serangan Israel sejauh ini telah melampaui 40.000.

Dengan tepuk tangan meriah dari anggota parlemen Turki, Abbas berkata, "Saya telah memutuskan untuk pergi ke Gaza bersama saudara-saudara lain dari kepemimpinan Palestina."

Dia mengatakan, “saya akan melakukan itu bahkan jika ini akan mengorbankan nyawa saya".

"Hidup kita tidak lebih berharga daripada kehidupan seorang anak," tambahnya.

Abbas, pemimpin gerakan Fatah Palestina, saingan Hamas menurut AFP, berbasis di Ramallah di Tepi Barat.

Jalur Gaza dikendalikan oleh Hamas, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007. Tidak ada seorang pun selain segelintir pekerja kemanusiaan yang diizinkan mengunjungi wilayah yang dikuasai kelompok Palestina.

Abbas, menurut AFP, belum mengunjungi Jalur Gaza sejak 2007.

"Gaza adalah milik kita secara keseluruhan," tegas Abbas, menambahkan, "Kami tidak menerima solusi apa pun yang akan memecah belah wilayah kami," katanya kepada parlemen Turki yang dia bicarakan selama sesi khusus.

"Tidak mungkin ada negara Palestina tanpa Gaza. Rakyat kami tidak akan menyerah," janjinya.

Abbas berdoa untuk pemimpin Hamas yang dibunuh

Abbas juga memperingati pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas di Teheran, dari lantai parlemen Turki.

Dia mengucapkan doa untuk pemimpin yang dibunuh, yang fotonya, dibingkai oleh anyelir merah, duduk di salah satu kursi depan di parlemen.

Ismail Haniyeh, menurut laporan itu, adalah pengunjung yang sering ke Turki dan memiliki hubungan dekat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang telah menjadi kritikus keras terhadap perilaku Israel dalam perang di Gaza.

Dia bahkan melabeli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai ‘tukang daging Gaza’.

Memuji sikap berani Erdogan, Abbas juga mengecam komunitas internasional karena diam atas pembantaian yang dilakukan oleh Israel.

(***)