Menu

Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil di Jakarta, Jika PDIP Beri Rekomendasi 

Zuratul 16 Aug 2024, 10:41
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil di Jakarta, Jika PDIP Beri Rekomendasi. (X/Foto)
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil di Jakarta, Jika PDIP Beri Rekomendasi. (X/Foto)

RIAU24.COM -Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok menanggapi soal kotak kosong di DKI. 

Ia mengatakan siap maju melawan Ridwan Kamil dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024 bila mendapatkan rekomendasi partai.

“Sebagai kader, ke mana pun kita siap-siap saja, diperintah, ya siap. Kan tugas,” kata Ahok di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024 seperti dikutip dari Antara.

Dia pun menyerahkan keputusan pencalonan Pilgub Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP, dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri. 

Adapun Tim Desk Pilkada PDIP terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain.

“Dari sekjen sama tim pilkada, ya, mereka memang melakukan komunikasi terus dengan beberapa partai, terutama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," ujarnya.

Ahok mengatakan akan menjalankan apa pun keputusan PDIP

Sebagai kader, dia mengaku selalu menerima dan menjalankan keputusan dan aturan partai.

"Salah satu syarat jadi kader pelopor PDIP adalah disiplin berorganisasi. Apa pun keputusan dari partai, seluruh kader harus taat. Kalau tidak, ya keluar," tutur Ahok.

PDIP Tak Biarkan Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong

Sebelumnya, PDIP menyatakan tidak akan membiarkan Ridwan Kamil, calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta 2024.

"Yang jelas PDIP punya kader-kader internal yang potensial. Kita punya Ahok, Bang Rano (Karno), itu bisa dipertimbangkan. Selain tadi disampaikan, Pak Anies," ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.

Di sisi lain, dia mengaku PDIP tak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi dengan partai politik lain karena PDIP tak memiliki cukup kursi di DPRD Jakarta.

"Kita perlu bekerja sama dengan partai-partai yang lain. Artinya apa? Di Jakarta itu sebetulnya masih banyak potensi pemimpin yang paham dan punya rekam jejak yang baik. Jadi bukan hanya Ridwan Kamil," ucapnya.

(***)