Menu

Laporan: Militer Israel Tidak Bisa Berbuat Apa-apa Lagi Terhadap Hamas di Gaza

Amastya 15 Aug 2024, 13:56
Tentara Israel di Jalur Gaza /Reuters
Tentara Israel di Jalur Gaza /Reuters

RIAU24.COM - Lebih dari 10 bulan perang, Israel telah mencapai semua yang bisa diperolehnya secara militer di Jalur Gaza melawan Hamas dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi, sebuah laporan di New York Times mengklaim, mengutip pejabat AS.

Washington percaya bahwa Tel Aviv tidak akan pernah bisa sepenuhnya memusnahkan Hamas dan bahwa lebih banyak pemboman hanya meningkatkan risiko korban sipil.

"Israel telah mampu mengganggu Hamas, membunuh sejumlah pemimpin mereka dan sebagian besar mengurangi ancaman terhadap Israel yang ada sebelum 7 Oktober," kata Jenderal Joseph L. Votel, mantan kepala Komando Pusat AS.

Seorang mantan pejabat senior CIA menambahkan bahwa Hamas sebagian besar terkuras di wilayah itu tetapi tidak hampir dimusnahkan dari peta.

Namun, pihak Israel telah membantah klaim tersebut dengan mengatakan masih ada keuntungan yang harus dibuat di lapangan di Gaza.

"Jika Israel mengevakuasi pasukannya sekarang, dalam waktu satu tahun, Hamas akan kuat lagi," kata Yaakov Amidror, seorang pensiunan mayor jenderal IDF, yang menambahkan bahwa militer membutuhkan dua hingga tiga bulan lagi di Gaza tengah dan selatan.

Netanyahu dan Gallant berdebat

Khususnya, laporan itu muncul beberapa hari setelah media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu marah atas Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menyebut tujuannya untuk mencapai kemenangan total melawan Hamas adalah omong kosong.

Netanyahu menuduh Gallant mengadopsi narasi anti-Israel yang melukai momentum pasukan dan pembicaraan yang sedang berlangsung.

"Ketika Gallant mengadopsi narasi anti-Israel, dia merusak peluang untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera," kata PMO Israel.

Gallant membuat pernyataan yang agak memberontak di depan anggota parlemen selama pengarahan keamanan pribadi.

"Saya mendengar semua pahlawan dengan genderang perang, 'kemenangan mutlak,' dan semua omong kosong itu. Saya melihat keberanian itu ketika sampai pada diskusi," kata Gallant, menurut laporan.

Meskipun menguasai sebagian besar Jalur Gaza, pasukan Israel belum dapat membebaskan sandera yang diculik pada 7 Oktober tahun lalu.

Pembicaraan gencatan senjata sandera telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan, meskipun Washington berusaha mempercepat prosesnya.

Sementara itu, ancaman serangan balasan yang akan segera terjadi dari Iran juga membayangi Israel.

(***)