Menu

2 Beruang Kutub Menyerang Pekerja Kanada Secara Fatal di Wilayah Arktik Kanada

Amastya 14 Aug 2024, 14:30
Gambar representatif beruang kutub /net
Gambar representatif beruang kutub /net

RIAU24.COM - Dalam insiden tragis yang langka, dua beruang kutub menyerang seorang pekerja di lokasi radar terpencil di wilayah Arktik Kanada.

Meningkatnya jumlah serangan fatal beruang kutub dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong penyelidikan terhadap peristiwa ini.

Insiden yang terjadi di Pulau Brevoort, di wilayah timur laut Kanada Nunavut, dikonfirmasi oleh Nasittuq Corporation, perusahaan logistik yang mengoperasikan dan mengelola situs radar pemerintah Kanada.

Salah satu beruang diturunkan oleh pekerja lain yang menanggapi tempat kejadian.

"Serangan oleh dua beruang kutub telah mengakibatkan hilangnya salah satu karyawan kami yang berharga," kata perusahaan itu pada hari Jumat, seperti dilansir CBS News.

"Keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami adalah prioritas tertinggi kami," kata perusahaan.

"Kami bekerja sama dengan otoritas lokal dan badan pengatur untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap keadaan seputar insiden ini," tambah perusahaan tersebut.

Insiden ini setidaknya yang kedua dalam setahun terakhir, di mana serangan beruang kutub mengakibatkan kematian.

"Pikiran dan doa kami bersama keluarga, teman, dan kolega yang terkena dampak kehilangan ini," kata perusahaan itu.

Pada tahun 2023, seorang wanita dan putranya yang berusia satu tahun tewas setelah seekor beruang kutub mengejar penduduk sebuah desa kecil di Alaska, menjadikannya serangan fatal beruang kutub pertama dalam 30 tahun.

Menurut pemerintah Kanada, Kanada adalah rumah bagi lebih dari 17.000 beruang kutub, sekitar dua pertiga dari total populasi di dunia.

Amerika Serikat telah mengklasifikasikan mereka sebagai spesies yang terancam. Pemanasan global dan pencairan es laut berbahaya bagi populasi mereka.

Menurut sebuah penelitian tahun 2017, ada sekitar 73 serangan beruang kutub yang dilaporkan di seluruh Kanada, Amerika Serikat, Norwegia, Greenland, dan Rusia dari tahun 1870 hingga 2014, 20 di antaranya berakibat fatal.

(***)