Menu

Ancaman Perang Israel-Iran: Tak Hanya Kapal Perang AL, AS Perintahkan Pengerahan Kapal Selam di Timur Tengah

Amastya 13 Aug 2024, 12:41
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan pengerahan baru /Reuters
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan pengerahan baru /Reuters

RIAU24.COM - Di tengah kemungkinan perang antara Israel dan Iran, Amerika Serikat telah memerintahkan pengerahan kapal selam rudal berpemandu ke Timur Tengah.

Menteri Pertahanan Llyod Austin memberikan lampu hijau untuk pengerahan itu saat Gedung Putih bersiap untuk skenario terburuk.

Menurut Pentagon, Austin berbicara dengan mitranya dari Israel dan juga mengatakan kepada kelompok pemukul kapal induk USS Abraham Lincoln untuk berlayar lebih cepat ke daerah tersebut.

"Menlu Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan pasukan militer AS di seluruh Timur Tengah mengingat meningkatnya ketegangan regional," bunyi pernyataan Pentagon.

Pengerahan baru aset militer penting oleh Gedung Putih datang beberapa hari setelah jet tempur tambahan dan kapal perang angkatan laut dipindahkan ke wilayah yang bergejolak.

Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal bulan ini dan mengatakan AS akan mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, yang akan mencakup pengerahan militer AS defensif baru.

"Presiden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran, termasuk kelompok teroris proksinya Hamas, Hizbullah, dan Houthi," bunyi pembacaan panggilan tersebut.

Israel mengantisipasi serangan Iran

Israel telah mengantisipasi serangan balasan yang dapat meningkat menjadi perang setelah pembunuhan berturut-turut terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

Washington sangat waspada setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan membalas darah Haniyeh adalah 'tugas' mereka dan bersumpah akan membalas terhadap Israel.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris membuat tamu tersayang kami mati syahid di rumah kami dan membuat kami berduka," kata Khamenei.

"Kami menganggap itu adalah tugas kami untuk membalas darahnya dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," tambahnya.

Gedung Putih percaya tanggapan dari Teheran mungkin mirip dengan rentetan rudal balistik dan drone yang diluncurkannya terhadap Israel pada 13 April.

Namun, ada ketidakpastian bahwa serangan itu bisa lebih besar dan lebih rumit, termasuk kemungkinan serangan terkoordinasi dengan proksi Iran dari berbagai arah.

(***)