Menu

Anies Kaget Ada Batas Tenggat Waktu 40 Hari cari Koalisi dari PKS: Tak Pernah Dibahas 

Zuratul 12 Aug 2024, 11:43
Anies Kaget Ada Batas Tenggat Waktu 40 Hari cari Koalisi dari PKS: Tak Pernah Dibahas.
Anies Kaget Ada Batas Tenggat Waktu 40 Hari cari Koalisi dari PKS: Tak Pernah Dibahas.

RIAU24.COM -Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah pernyataan elite PKS yang menyebut terdapat tenggat waktu atau deadline selama 40 hari. 

Dimana batas waktu ini diberikan kepadanya untuk mencari partai koalisi lain untuk memenuhi syarat maju Pilkada Jakarta 2024.

Bantahan tersebut disampaikan Anies kepada Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin melalui pesan suara yang beredar di media sosial dan telah dibenarkan Jubir Anies Angga Putra Fidrian, Minggu (11/8).

Dalam pesan suara itu, Anies mengklaim tak pernah membahas tenggat waktu selama 40 hari dengan PKS untuk mencari partai koalisi.

"Sama sekali tak ada 40 hari dan lain-lain. Saya kaget aja jubir-jubir PKS di media mengatakan 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain, mengapa kaget? Karena memang tak pernah dibahas ya. Dan setahu saya tak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," kata Anies dalam rekaman suara itu.

Anies kemudian mengungkap cerita dibalik pertemuan dengan elite PKS pada akhir Juli lalu yang membahas Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Anies, pada 27 Juli lalu penanggung jawab pilkada Jakarta dari PKS sempat menghubungi dirinya untuk diagendakan bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada 28 Juli.

Anies pun mengaku bertemu dengan Syaikhu kala itu. Ia menyebut pertemuan itu membahas apakah Anies setuju dipasangkan dengan Sohibul Iman. 

Anies kemudian mengaku diberi tenggat waktu untuk memutuskan hingga 4 Agustus.

"Maka seminggu sampai 4 Agustus. kenapa tanggal 4? karena tanggal 7 rencananya ada rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN ini sudah aman," ujar dia.

Lalu, Anies mengaku bertemu dengan Sohibul pada 30 Juli untuk membahas secara langsung pilkada Jakarta. 

Sehari berselang, pada 31 Juli Anies bertemu kembali dengan Syaikhu untuk menyatakan siap berpasangan dengan Sohibul.

"Saya sampaikan kalau bisa ingin ketemu Pak Presiden (Syaikhu) hari itu juga. Jadi Rabu sore 31 Juli, saya jumpa. Dan saya sampaikan saya siap berjuang bersama Pak MSI sebagaimana yang diputuskan di DPTP," kata Anies.

"Jawaban disambut baik Pak Presiden (Syaikhu). 'Disampaikan juga dengan adanya keputusan ini maka mesin partai bisa mulai bergerak'," kata Anies menirukan Syaikhu.

Tak hanya itu, Anies mengaku telah berkomunikasi intensif dengan partai lain untuk bekerja sama dalam memperebutkan kursi Jakarta 1.

Ia pun menyebut partai lain hanya menunggu momen yang telat sebelum menyatakan dukungan.

"Dan sejauh ini enggak ada perubahan di partai lain. Dan memang mereka merasa menunggu waktu tepat untuk diumumkan," kata dia.

"Nah selama ini kita siap-siap bahwa dalam komunikasi dengan partai mana pun, cawagub dari PKS. Kita siap-siap melangkah maju bersama," sambungnya.

Sebelumnya, Juru Bicara sekaligus Wakil Sekjen DPP PKS Zainudin Paru mengatakan Anies tak mampu mencari rekan koalisi untuk menambahkan kekurangan 4 kursi DPRD Jakarta.

Menurutnya PKS telah memberi waktu 40 hari bagi Anies. Namun, Anies dinilai tak mampu menarik dukungan dari partai meski telah dibantu oleh Syaikhu.

PKS adalah partai pertama yang resmi mengusung Anies sebagai cagub berpasangan dengan Sohibul di Pilkada Jakarta 2024. 

Namun, akhir-akhir ini PKS memberi sinyal akan membatalkan keputusan tersebut dengan mendukung sosok cagub selain Anies.

(***)