Menu

Nyoman Nuarta Sindir Balik Kritikan ke Istana Garuda IKN , Sebut: Bodoh Banget!

Zuratul 11 Aug 2024, 15:00
Nyoman Nuarta Sindir Balik Kritikan ke Istana Garuda IKN , Sebut: Bodoh Banget!. (Tangkaan Layar detik.com)
Nyoman Nuarta Sindir Balik Kritikan ke Istana Garuda IKN , Sebut: Bodoh Banget!. (Tangkaan Layar detik.com)

RIAU24.COM -Sosok Nyoman Nuarta yang merupakan salah satu desainer pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membalas krtitikan dari berbagai pihak. 

Bagi Nyoman, seperti dilansir CNNIndonesia, Ahad (11/8), dirinya hanya berperan memberikan ide dan konsep. 

Sementara terkait pengerjaan teknis pembangunan, IKN di pegang oleh 44 ahli dari berbagai disiplin ilmu. 

"Mereka sangka segala macam saya [yang] kerjain. Bodoh banget berpikir seperti itu. Pekerjaan ini, dari tim kami saja ada 44 orang, (ada) profesor, doktor, ahli tanah, segala macam ahli ada," kata Nyoman.

"Betul ide dari saya, tapi pembuktiannya saya kan enggak sanggup. Saya bukan ahlinya. Misalnya panas ruangannya, termal ruangan itu berapa? Kalau ditanya begitu, saya enggak bisa jawab, yang menjawab ahli saya," lanjutnya.

Nyoman memastikan bahwa Istana Garuda yang banyak menuai nyinyiran di media sosial soal desain dan tampilan baru-baru ini, bukan cuma menekankan soal keindahan atau kewibawaan, tetapi juga keamanan.

Keamanan bukan cuma karena lokasi tersebut akan menjadi tempat kunjungan berbagai orang penting dari dalam dan luar negeri, tetapi juga soal keamanan secara kekuatan teknik sipil bangunan.

"Saya mendesainnya, strukturnya saya desain, tapi menghitungnya, misalnya ketebalan baja harus sekian, pelat ini harus 3 cm, harus 4 cm, kan yang ahlinya yang tahu hitungannya. Tapi saya yang kasih desainnya," kata Nyoman.

Belum lagi berbagai syarat keamanan lainnya yang mesti dipenuhi Nyoman. Menurut seniman asal Bali itu, ada berbagai syarat keamanan untuk Istana Garuda tersebut, seperti penggunaan kaca antipeluru, beton dengan ketebalan tertentu, dan sebagainya.

"Nah arsitek kita ini diajar begitu enggak? Ini anak-anak muda yang omong yang kritik-kritik ini mengerti kayak begitu? Jadi, tidak bisa dikerjakan oleh sendiri, itu ada ahli infrastrukturnya," kata Nyoman.

Nyoman menyebut pembangunan Istana Garuda juga melibatkan produk lokal sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Misalnya, baja yang digunakan dalam struktur dan badan 'garuda'. Baja-baja tersebut dibeli dari Krakatau Steel, dan proses pembuatannya dilakukan di pabrik-pabrik baja besar di dalam negeri.

Selain itu, proses pembangunan dan penyusunannya melibatkan teknologi canggih seperti las laser untuk memastikan bahwa logam yang digunakan tetap stabil dan tidak bergelombang. Apalagi, niatnya adalah bisa bertahan hingga ratusan tahun.

(***)