Menu

7 Minuman Sebaiknya Tak Dikonsumsi, Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan

Devi 8 Aug 2024, 19:31
7 Minuman Sebaiknya Tak Dikonsumsi, Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan
7 Minuman Sebaiknya Tak Dikonsumsi, Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan

RIAU24.COM - Setiap orang harus memerhatikan asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Bukan hanya makanan, minuman pun harus dipilih dengan bijak. Pasalnya, tidak semua minuman baik untuk kesehatan. Beberapa jenis minuman justru bisa memicu masalah kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit tertentu, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Minuman yang buruk untuk kesehatan umumnya mengandung gula, garam, kafein, atau alkohol dalam jumlah sangat tinggi. Kandungan ini yang kemudian bisa memicu masalah kesehatan.

1. Soda
Soda kerap menjadi pelepas dahaga, apalagi di tengah cuaca panas terik. Namun, soda sebenarnya adalah salah satu minuman yang paling buruk untuk kesehatan.

Ahli diet dari Miami, Florida, Roxana Ehsani, MS, RD, CSSD, LDN mengatakan soda memiliki kandungan kalori dan gula yang sangat tinggi. Soda juga dikaitkan dengan berbagai macam penyakit hingga kematian dini.

"Satu kaleng soda ukuran 12 ons mengandung 155 kalori, dan 147 kalori tersebut berasal dari gula, yang setara dengan hampir 9 sendok teh gula," ujarnya.

"Minum soda tidak baik untuk kesehatan gigi Anda, dan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, asam urat, dan bahkan kematian dini," sambungnya.

2. Teh Manis Kemasan

Teh manis kemasan adalah salah satu minuman yang paling digemari masyarakat, termasuk Indonesia. Kendati demikian, minuman ini sebaiknya dibatasi karena tidak baik untuk kesehatan.

Beberapa jenis teh manis kemasan mengandung lebih dari 48 gram gula. Sedangkan, jumlah asupan gula yang disarankan Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration) hanya 50 gram per hari. Keseringan mengonsumsi minuman manis, seperti teh manis, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

3. Minuman Kopi Manis
Kopi 'kekinian' atau kopi yang ditambahkan dengan pemanis seperti gula sudah menjadi minuman yang tak lepas dari keseharian banyak orang. Sayangnya, minuman ini juga tidak baik untuk kesehatan karena cenderung mengandung gula dan lemak yang tinggi.

"Biasanya minuman ini memiliki sirup rasa seperti karamel, lalu beberapa tetes perasa (yang mengandung banyak gula), lalu taburan yang mungkin berisi krim kocok, karamel, atau taburan cokelat," ucap Ehsani.

4. Smoothie Kemasan
Smoothie sebenarnya adalah minuman yang menyehatkan. Namun, hati-hati dalam memilih smoothie kemasan atau botolan.

Pasalnya, smoothie yang dijual di supermarket kerap mengandung gula dalam jumlah tinggi. Sebuah penelitian bahkan menemukan smoothie dalam botol bisa mengandung lebih banyak gula dibandingkan soda.

"Bacalah labelnya dengan saksama karena tidak semua smoothie dalam kemasan dibuat sama. Carilah jenis smoothie yang mengandung sayuran dan sedikit gula tambahan daripada smoothie yang hanya mengandung buah atau smoothie yang mengandung gula tambahan." kata ahli nutrisi Ginger Hutlin, MS, RDN, CSO.

5. Energy Drink
Meskipun memberikan tambahan tenaga, minuman berenergi dapat berdampak negatif terhadap pencernaan. Sebuah penelitian menemukan minuman berenergi dapat meningkatkan risiko gastritis atau kerusakan pada lapisan lambung.

6. Susu Aneka Rasa
Susu sapi sebenarnya adalah minuman yang baik untuk kesehatan. Namun lain ceritanya jika susu sudah ditambahkan rasa, seperti coklat atau stroberi.

Ehsani mengatakan penambahan rasa tersebut akan meningkatkan kadar gula dan kalorinya. Hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan.

7. Alkohol
Jika berbicara tentang minuman yang buruk untuk kesehatan, alkohol pasti masuk ke dalam daftar. Minuman ini bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap tubuh. Konsumsi alkohol jangka panjang juga dikaitkan dengan sejumlah kondisi serius, seperti perlemakan hati dan kanker.

"Konsumsi alkohol memengaruhi seluruh tubuh, sistemnya seperti sistem kekebalan tubuh, dan dapat merusak organ dalam termasuk otak, jantung, dan hati," kata Ehsani. ***