Hadir di Podcast Total Politik, Marshel Widianto Dianggap Jual Cerita Sedih
RIAU24.COM -Komika Marshel Widianto ditanya soal Pandji Pragiwaksono saat hadiri podcast Total Politik.
Pandji diketahui belakangan ini begitu berani mengkritik Marshel yang maju jadi calon wakil walo kota Tangerang Selatan.
"Mas Pandji itu bisa dibilang, ia membuat saya seperti sekarang, Dan dia panutan saya," ujar Marshel Widianto dalam cuplikan podcast yang dibagikan akun @totalpolitikcom pada Kamis (1/8/2024).
Dalam podcast tersebut, Masrhel sempat menyinggung soal dirinya yang tidak seberuntung Pandji sebagai founder stand up.
Namun ia menyebutkan satu hal pasti Marshel disayangi Pandji seperti anak-anak stand up lainnya.
"Bagaimana caranya saya yang tidak seberuntung teman-teman yang lain tapi bisa seperti Mas Pandji. Karena kan saya dulu enggak pernah didengar," tutur Marshel Widianto.
Marshel rupanya merasa stand up comedy menjadi jalan baginya untuk didengar.
Komika 28 tahun ini bukan hanya bisa berkarya dan didengar dari stand up comedy, tetapi juga membiayai kedua orangtuanya.
Dari orang miskin menjadi stand up comedian yang didengar menjadi motivasi Marshel melebarkan sayapnya ke dunia politik, semata untuk mendobrak kemiskinan di Tangerang Selatan alias Tangsel.
"Jadi dengan semnagat ini, saya oengin mendobrak kemiskinan dan membantu teman-teman saya yang seperti saya dulu. Yange nggak pernah dapat (kesempatan) itu, yang minder dan akhirnya menjauh (dari orang kaya). Mentalitas ini yang harus dipunya," ujar Masrhel.
Dengan latar belakang kehidupannya yang berjuang lepas dari kemiskinan, Marshel Widianto percaya bisa menularkan semangat tersebut kepada masyarakat khususnya Tangerang Selatan dengan menduduki jabatan wakil wali kota.
"Saya pengin teman-teman khususnya di Tangsel mendapatkan daya juang ini melawan kemalasan dan meninggalkan kemiskinan," tutur suami Cesen eks JKT48 tersebut.
Menanggapi Marshel yang hadir di podcast "Total Politik" dan menolak undangan Pandji Pragiwaksono, warganet jadi nyinyir.
Marshel dinilai tidak cukup layak apabila menghadapi satu orang seperti Pandji saja menghindar.
(***)