Menu

AS Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur untuk Melindungi Israel dari Hamas, Iran dan Hizbullah

Amastya 3 Aug 2024, 18:18
Kapal Perang bantuan AS untuk Israel /Reuters
Kapal Perang bantuan AS untuk Israel /Reuters

RIAU24.COM Pentagon pada hari Jumat (2 Agustus) mengonfirmasi bahwa militer AS akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang angkatan laut di Timur Tengah karena Israel menghadapi ancaman tiga kali lipat dari Iran, Hamas dan Hizbullah mengingat peristiwa baru-baru ini.

Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin, menyetujui keputusan untuk mengirim kapal penjelajah dan kapal perusak Angkatan Laut yang dapat menembak jatuh rudal balistik, ke wilayah tersebut.

Washington juga akan mengirim skuadron jet tempur tambahan ke Timur Tengah.

"Austin telah memerintahkan penyesuaian pada postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kontingensi," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa komitmennya untuk membela Israel adalah berlapis besi.

Israel telah bersiap untuk dampak setelah pembunuhan berturut-turut terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut terkait dengan hal itu.

Washington sangat waspada setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan membalas darah Haniyeh adalah 'tugas' mereka dan bersumpah akan membalas terhadap Israel.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris membuat tamu tersayang kami mati syahid di rumah kami dan membuat kami berduka," kata Khamenei.

"Kami menganggap itu adalah tugas kami untuk membalas darahnya dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," tambahnya.

Baik Hamas dan Teheran telah mengklaim bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tetapi Tel Aviv belum mengakui atau menolak klaim tersebut.

Namun, sebuah laporan New York Times mengklaim bahwa Israel telah memberi pengarahan kepada Amerika Serikat dan pemerintah Barat lainnya tentang rincian operasi segera setelah itu.

Gedung Putih percaya tanggapan dari Teheran mungkin mirip dengan rentetan rudal balistik dan drone yang diluncurkannya terhadap Israel pada 13 April.

Namun, ada antisipasi bahwa serangan itu bisa lebih besar dan lebih rumit, termasuk kemungkinan serangan terkoordinasi dengan proksi Iran dari berbagai arah.

Laporan muncul pada hari Jumat bahwa Khamenei telah mengadakan percakapan dengan sekutu regional tentang potensi serangan gabungan itu.

Tisha B'Av, hari ketika orang Yahudi meratapi kehancuran Bait Suci pertama dan kedua ditetapkan sebagai hari peluncuran serangan terhadap Tel Aviv.

(***)