Hizbullah Murka dan Kecam Serangan Israel atas Terbunuhnya Fuad Shukr, Siapkan Babak Baru Lawan Serangan Netanyahu
RIAU24.COM - Pemimpin milisi Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, memperingatkan akan melakukan pembalasan ke Israel.
Hal ini membalas atas kematian komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr.
Fuad Shukr merupakan tokoh militer senior Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di wilayah Haret Hreik di Beirut pada Selasa (30/7).
Peringatan keras Nasrallah juga dikeluarkan usai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di ibu kota Teheran, Iran, pada Kamis (31/7).
Sejumlah pihak menuding Israel dalang pembunuhan itu.
"Musuh, dan mereka yang ada di belakang musuh, akan menghadapi pembalasan kita yang tak terelakkan," kata Nasrallah dalam pidato di pemakaman Shukr.
"Anda tidak tahu garis merah apa yang telah Anda lewati. Ini adalah pembunuhan yang berbahaya," imbuh Nasrallah.
Dia juga menegaskan bahwa Hizbullah sedang mempersiapkan "tanggapan nyata, bukan simbolis".
Israel sejauh ini belum membantah maupun mengonfirmasi tuduhan soal pembunuhan Haniyeh.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa militer Israel telah "melenyapkan" Shukr, yang juga menjadi "tangan kanan" Nasrallah.
"Kami, di semua lini dukungan, telah memasuki fase baru. Pertempuran terbuka di semua lini. Eskalasi kita akan bergantung pada perilaku dan reaksi musuh," kata dia.
Sumber dan para pengamat mengatakan Iran dan proksi militernya sedang menyiapkan langkah terkoordinasi, usai kehilangan dua tokoh utama dalam waktu kurang dari 24 jam.
Perintah serangan ke Israel juga datang dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menyebut Negeri Zionis telah "menggali kuburannya sendiri".
"Dengan tindakan ini, rezim Zionis yang kriminal dan teroris menyiapkan dasar untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri. Kami akan menganggap tugas kami untuk membalas dendam atas darah (Haniyeh) karena dia mati syahid di wilayah Iran," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan.
(***)