Menu

11 Anggota Keluarga Tewas dalam Banjir Ruang Bawah Tanah di Pakistan Saat Hujan Lebat Datangkan Malapetaka

Amastya 30 Jul 2024, 22:05
Pakistan menyaksikan hujan lebat dalam beberapa dekade yang telah membanjiri desa-desa di pantai barat daya negara itu /X
Pakistan menyaksikan hujan lebat dalam beberapa dekade yang telah membanjiri desa-desa di pantai barat daya negara itu /X

RIAU24.COM - Dalam insiden tragis, setidaknya 11 anggota keluarga, termasuk wanita dan anak-anak, tewas setelah ruang bawah tanah di wilayah Kohat Pakistan banjir di tengah hujan lebat pada Selasa (30 Juli), menurut laporan media.

Insiden itu terjadi di daerah Old Bazid Khel di Dara Adam Khel setelah hujan lebat melanda wilayah Khyber-Pakhtunkhwa di Pakistan.

Sesuai laporan oleh pejabat Rescue 1122, keluarga itu terjebak di ruang bawah tanah rumah Amjad ketika air hujan mulai membanjiri daerah tersebut.

Tim darurat menemukan total 11 mayat saat mencari seorang gadis yang hilang. Gubernur Khyber-Pakhtunkhwa, Faisal Karim menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa.

Hujan lebat yang mengguyur di Peshawar, Swabi, dan daerah sekitarnya telah menyebabkan banjir dan genangan air di daerah dataran rendah. Hujan telah merusak tanaman dan mengganggu pasokan listrik di Swabi.

Dalam insiden lain, dua sapi jantan diselamatkan oleh tim darurat setelah atap kandang ternak di Kotha runtuh.

Pada hari Senin, Otoritas Manajemen Bencana Provinsi (PDMA) menyatakan bahwa semua sungai dan sungai di Punjab mengalir normal meskipun hujan monsun sedang berlangsung.

Seorang juru bicara PDMA mengatakan kepada The Express Tribune bahwa ketinggian air di bendungan dan tanggul tetap stabil.

Saat ini, Bendungan Mangla memiliki kapasitas 58 persen, sedangkan Bendungan Tarbela mencapai 69 persen.

Sementara itu, bendungan India di sungai Sutlej, Beas, dan Ravi memiliki ketinggian air hingga 39 persen.

Tiga siswa tewas setelah banjir di pusat pelatihan di India

Insiden serupa terjadi di Old Rajender Nagar Delhi, di mana tiga siswa tewas setelah ruang bawah tanah Lingkaran Studi Rau banjir pada hari Sabtu (27 Juli).

Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan pesat pusat pelatihan secara nasional dan risiko yang dihadapi siswa karena penyimpangan lembaga-lembaga ini.

Ini telah memicu diskusi, protes, dan investigasi terhadap regulasi lembaga pembinaan di berbagai kota di seluruh negeri.

(***)