Pengamat Politik Sebut Kedatangan Influencer-Artis ke IKN Bentuk Kepanikan Jokowi
RIAU24.COM - Sejumlah pengamat politik ramai-ramai menilai kehadiran influencer dan artis di Ibu Kota Nusantara (IKN) akhir pekan kemarin tidak begitu diperlukan.
Salah satu pengamat yg ikut berkomentar adalah Adi Prayitno.
Pengamat polituik ini mengatakan yang harus menjadi prioritas Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah bagaimana caranya investor datang ke IKN.
“Apa signifikannya artis itu jadi public relation IKN jika tak mampu datangkan investor,” kata Adi Prayitno saat dihubungi oleh Tempo pada Senin, 29 Juli 2024.
Direktur Parameter Politik Indonesia ini menilai semua orang sudah tahu rencana Ibu Kota dipindahkan ke IKN.
Tidak heran jika publik bertanya-tanya apa pentingnya pesohor diajak ke IKN.
Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menganggap Jokowi mengajak influencer ke IKN hanya untuk memoles citra IKN agar positif.
Padahal, pembangunan IKN tahap pertama belum sepenuhnya rampung menjelang akhir jabatan Jokowi.
“Kelihatannya Jokowi agak panik, agak stres di masa kepemimpinan beberapa bulan lagi,” kata Ujang dihubungi terpisah pada Senin.
“Jokowi menggunakan cara instan, influencer untuk membangun berita positif. Berita baik kepada publik. Tapi kan ada gap. Kalau IKN belum beres.”
Jokowi mengajak influencer ke IKN kemarin untuk meninjau jalan tol hingga infrastruktur yang tengah dibangun di IKN.
Pesohor Tanah Air itu diantaranya: Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villa, hingga Dian Ayu Lestari.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana tidak menjawab pesan Tempo pada Senin, ketika ditanya alasan khusus Jokowi mengajak influencer ke IKN.
Begitu juga dengan biaya yang digunakan oleh Istana untuk mengajak mereka.
Presiden Jokowi mengklaim tidak ada kejar target pembangunan IKN.
Jokowi kembali mengingatkan bahwa pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini diproyeksikan 10 hingga 20 tahun ke depan.
Jokowi menyampaikan ini saat ditanya kendala teknis instalasi air minum.
Kepala negara mengatakan IKN merupakan pekerjaan besar dan tidak jarang terjadi masalah lapangan.
“Banyak berpikir kita nih ngejar-ngejar. Ndak. Kita ini nggak ngejar-ngejar. Pekerjaan ini sesuai dengan progres yang ada kok, sesuai dengan perencanaan-perencanaan yang ada, tahapan 1 apa nanti tahapan 2 apa. Sudah sesuai dengan itu,” kata Jokowi di IKN, dikutip dari keterangan video Sekretariat Presiden, Senin, 29 Juli 2024.
(***)