Menu

Apel Hari Jadi Ke-512 Bengkalis dan Lepas Peserta Pawai Karnaval Budaya Pesona Negeri

Dahari 29 Jul 2024, 22:16
Apel Hari Jadi Ke-512 Bengkalis dan Lepas Peserta Pawai Karnaval Budaya Pesona Negeri
Apel Hari Jadi Ke-512 Bengkalis dan Lepas Peserta Pawai Karnaval Budaya Pesona Negeri

RIAU24.COM - Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Wakil Bupati H. Bagus Santoso memimpin apel sempena peringatan Hari Jadi ke-512 Bengkalis sekaligus melepas peserta pawai Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan, Senin 29 Juli 2024, di lapangan Tugu Bengkalis.

Peserta apel dan pawai ini diikuti seluruh suku dan etnis Kabupaten Bengkalis. Diawali Suku Melayu, Paguyuban Suku Akit, Bugis, Jawa, Tionghoa, Batak, Aceh, Minang, Banjar, Lombok, dan Paguyuban Sunda. Dan juga diikuti peserta didik tingkat SMA sederajat hingga masyarakat umum.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pembacaan dan penandatanganan ikrar bersama oleh seluruh Ketua Suku dan Ketua Paguyuban Kabupaten Bengkalis.

Dalam sambutan tertulis Bupati dibacakan Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan Bengkalis hingga detik ini, baik para pejuang, sesepuh, alim ulama, cerdik cendikia serta tokoh-tokoh masyarakat yang selama ini telah ikut berjuang memajukan dan membesarkan negeri ini.

"Sehingga setiap langkah perjuangan telah menjadikan inspirasi dan motivasi serta spirit bagi kita masyarakat Bengkalis, untuk terus mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan, dengan karya, inovasi serta prestasi, lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depannya dengan kerja yang produktif demi meraih cita-cita dan eksistensi tegakkan marwah, negeri maju, masyarakat sejahtera. 

Lebih lanjut Bagus menyampaikan peringatan Hari Jadi Bengkalis ini, akan senantiasa dikenang dan diselenggarakan setiap tahunnya, karena sangat disadari bahwa peringatan hari lahirnya Bengkalis ini memiliki filosofis yang bermakna retrospektif, sebagai sebuah upaya untuk melihat kembali masa lalu sebagai mata rantai sejarah, dan sebuah masa lalu yang menjadi fondasi yang sangat bernilai sebagai referensi untuk menapaki masa kini dan masa depan.

Halaman: 12Lihat Semua