Menu

Bandara Beirut Lebanon Batalkan Penerbangan di Tengah Kekhawatiran Serangan Israel

Amastya 29 Jul 2024, 18:41
Orang-orang melihat papan informasi penerbangan di Bandara Internasional Beirut–Rafic Hariri, di Beirut, pada 28 Juli 2024 /Reuters
Orang-orang melihat papan informasi penerbangan di Bandara Internasional Beirut–Rafic Hariri, di Beirut, pada 28 Juli 2024 /Reuters

RIAU24.COM Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri di Lebanon pada Senin (29 Juli) membatalkan atau menunda penerbangan karena ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah.

Sebuah serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu.

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu, yang telah menambah kekhawatiran bahwa Israel dan kelompok yang didukung Iran dapat terlibat dalam perang skala penuh.

Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

Menurut laporan kantor berita Reuters, Middle East Airlines Lebanon (MEA) mengatakan bahwa gangguan jadwalnya terkait dengan risiko asuransi.

Lufthansa mengatakan telah menangguhkan lima rute ke dan dari Beirut oleh maskapai grup Swiss International Air Lines, Eurowings, dan Lufthansa hingga dan termasuk 30 Juli dengan sangat hati-hati.

Pembatalan penerbangan

Mengutip papan informasi penerbangan bandara Beirut dan situs web pelacakan Flightradar24, Reuters melaporkan bahwa Turkish Airlines juga membatalkan dua penerbangan semalam pada hari Minggu.

Sementara itu, anak perusahaan Turkish Airlines AJet, maskapai Yunani Aegean Airlines, dan Ethiopian Air membatalkan penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Beirut pada hari Senin.

Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri adalah satu-satunya bandara Lebanon dan telah menjadi sasaran perang saudara negara itu dan pertempuran sebelumnya dengan Israel.

Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, Hizbullah dan Israel telah meningkatkan baku tembak lintas batas.

Lufthansa telah menangguhkan penerbangan malam hari ke dan dari Beirut untuk Juli karena perkembangan saat ini di Timur Tengah.

Kabinet Israel memberi wewenang kepada pemerintah untuk menanggapi serangan Hizbullah

Kabinet keamanan Israel pada hari Minggu memberi wewenang kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menanggapi serangan roket di Dataran Tinggi Golan, yang telah disalahkan pada Hizbullah.

Israel telah bersumpah akan membalas Hizbullah di Lebanon, dan jet Israel menghantam sasaran di Lebanon selatan pada hari Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa kabinet keamanan memberi wewenang kepada pemerintah untuk memutuskan cara dan waktu tanggapan.

(***)