Penyakit Lupus: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Perawatannya
RIAU24.COM - Penyakit lupus adalah penyakit autoimun yang bisa menyerang berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Lupus bisa menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun.
Siapa pun bisa terkena lupus. Namun, ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus.
Meskipun, penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor genetik dan lingkungan yang diyakini berperan.
Apa Itu Lupus?
Dilansir Lupus Foundation of America, lupus (systemic lupus erythematosus) merupakan penyakit kronis (jangka panjang), di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru menyerang jaringan yang sehat.
Seringnya, penyakit lupus menyerang organ dalam seperti ginjal dan jantung, kulit, serta sendi. Perlu diketahui, penyakit lupus tidak menular.
Adapun orang yang berisiko tinggi terkena lupus, di antaranya:
- Wanita berusia 15-44 tahun
- Kelompok ras atau etnis tertentu.
- Orang yang mempunyai anggota keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lainnya.
- Wanita lebih banyak terkena lupus daripada pria. Lupus juga lebih umum terjadi pada wanita dengan latar belakang keturunan Afrika, Karibia, Asia atau Cina.
Jenis Penyakit Lupus
Berbicara tentang lupus, biasanya orang akan berbicara tentang lupus sistemik. Terdapat 4 jenis lupus, yakni:
- Lupus eritematosus sistemik atau Systemic lupus erythematosus (SLE), jenis lupus yang paling umum.
- Lupus kutan, bentuk lupus yang terbatas pada kulit.
- Lupus yang disebabkan oleh obat, jenis penyakit seperti lupus akibat obat resep tertentu.
- Lupus neonatal, jenis lupus langka yang menyerang bayi dari ibu yang memiliki lupus.
Gejala Penyakit Lupus
Sejatinya, tidak ada satu pun tanda atau gejala awal lupus. Lupus bisa mempengaruhi banyak bagian tubuh, oleh karena itu penyakit ini bisa menimbulkan banyak gejala berbeda.
Menurut National Health Service Inggris,berikut merupakan kemungkinan gejala awal dari penyakit lupus:
- Kelelahan ekstrem yang tidak akan hilang meskipun seseorang telah banyak beristirahat.
- Nyeri sendi dan otot.
- Ruam kulit yang menyebar di pipi dan batang hidung atau dikenal dengan ruam kupu-kupu (butterfly rash). Biasanya, ruam muncul setelah terkena sinar matahari.
Seseorang juga mungkin memiliki gejala seperti:
- Kelenjar bengkak (biasanya di ketiak, leher, atau selangkangan).
- Depresi dan kecemasan.
- Nyeri dada atau perut.
- Sakit kepala.
- Sariawan.
- Suhu tinggi.
- Rambut rontok.
- Penurunan berat badan.
- Terjadi perubahan warna pada jari tangan dan kaki ketika kedinginan, cemas atau stres (sindrom Raynaud).
Perlu dicatat, lupus juga sering kambuh dan gejalanya bisa memburuk selama beberapa minggu (bahkan lebih lama). Gejala bisa kemudian mereda (remisi).
Namun, alasan kenapa gejala bisa muncul atau mereda tidak diketahui dengan pasti. Beberapa orang juga tidak merasakan adanya perbedaan dan gejalanya konstan.
Penyebab Penyakit Lupus
Sampai saat ini, tidak seorang pun tahu apa yang menyebabkan lupus. Namun, seringnya lupus dan penyakit autoimun lain disebabkan dari keturunan dalam keluarga.
Meskipun penyebab lupus belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebabnya yang meliputi:
- Infeksi virus.
- Sinar matahari.
- Masa pubertas.
- Persalinan.
- Menopause.
- Obat-obatan tertentu.
Para ahli juga berpendapat bahwa penyakit lupus mungkin berkembang sebagai respons terhadap hormon tertentu, seperti estrogen atau pemicu lingkungan.
Faktor kemungkinan penyebab lupus dari pemicu lingkungan, yaitu berasal dari sesuatu di luar tubuh yang bisa menimbulkan gejala atau memperburuknya.
Apakah Penyakit Lupus itu Bisa Sembuh?
Sampai saat ini, belum ada obat untuk penyakit lupu, Namun, gejalanya bisa membaik apabila pengobatan dimulai sejak dini.
Seseorang yang mengidap lupus mungkin bisa mengalami remisi total, yakni saat gejala-gejalanya menghilang untuk jangka waktu yang lama.
Namun, pengidap lupus biasanya mengkonsumsi obat untuk perawatan seperti obat anti-inflamasi (ibuprofen), hydroxychloroquine (untuk mengatasi kelelahan serta masalah kulit dan sendi), tablet steroid, atau suntikan dan krim untuk radang ginjal dan ruam.
Bagi lupus yang parah, mereka mungkin akan diberi obat imunosupresan untuk membantu menenangkan/mengendalikan sistem kekebalan tubuh.
Perawatan Penyakit Lupus
Berikut merupakan cara perawatan yang mungkin dijalani untuk mengobati penyakit lupus:
- Pakailah tabir surya dengan faktor tinggi, setidaknya faktor 50 dan kenakan topi di bawah sinar matahari. Pengidap lupus juga bisa mendapatkan tabir surya dengan resep dokter.
- Belajarlah untuk mengatur diri sendiri untuk menghindari rasa lelah yang berlebihan.
- Cobalah untuk tetap aktif.
- Mencoba teknik relaksasi untuk mengelola stres, karena stres bisa memperburuk gejala.
- Beritahu atasan atau rekan terdekat tentang kondisi lupus kamu, hal ini mungkin bisa menyesuaikan pola kerja.
- Meminta bantuan dari keluarga, teman, serta profesional kesehatan.
- Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk vitamin D dan kalsium.
Penyakit lupus tidak selalu mudah didiagnosis, karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit atau kondisi lain.
Biasanya, dokter umum akan melakukan beberapa tes darah, untuk mendiagnosis lupus. Tes mungkin bisa menunjukkan seseorang memiliki kadar antibodi jenis tertentu yang tinggi dan memiliki gejala lupus yang umum.
Apabila penyakit lupus bisa dipastikan, seseorang akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan dan tes rutin. Salah satunya tes darah untuk memeriksa anemia dan tes urine untuk mengetahui masalah ginjal. ***