Menu

Netanyahu Tegaskan Israel akan tetap Sekutu dengan AS Terlepas Siapapun Presidennya, Kode untuk Trump?

Zuratul 23 Jul 2024, 11:40
Netanyahu Tegaskan Israel akan tetap Sekutu dengan AS Terlepas Siapapun Presidennya, Kode untuk Trump?
Netanyahu Tegaskan Israel akan tetap Sekutu dengan AS Terlepas Siapapun Presidennya, Kode untuk Trump?

RIAU24.COM -PM Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin 22 Juli 2024 mengatakan Israel akan menjadi sekutu terkuat Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah. 

Ia menyampaikan hal ini dan juga meengaskan tak terlepas dari siapa pun presidern terpilih AS pada November mendatang. 

Kunjungan tersebutr yang merupakan kunjungan perrtama Netanyahu ke sekutu internasionalnya sejak kembali menjabat sebagai PM sejak 2022 lalu. 

Netanyahu mengatakan dia akan berterima kasih kepada Biden atas semua yang telah dia lakukan untuk Israel sepanjang kariernya dan berdiskusi dengannya mengenai isu-isu seperti pembebasan sandera Israel di Gaza, mengalahkan kelompok Islam Palestina Hamas, dan menghadapi Iran dan proksinya di wilayah tersebut.

Pertemuannya dengan Biden untuk sementara direncanakan pada hari Selasa jika ia telah pulih dari Covid-19 nya. 

“Saya akan memberitahu teman-teman saya di kedua sisi bahwa tidak peduli siapa yang dipilih rakyat Amerika sebagai presiden berikutnya, Israel tetap menjadi sekutu Amerika yang sangat diperlukan dan kuat di Timur Tengah,” katanya kepada wartawan sebelum berangkat.

“Dalam masa perang dan ketidakpastian ini, penting bagi musuh-musuh Israel untuk mengetahui bahwa Amerika dan Israel berdiri bersama hari ini, besok, dan selamanya,” lanjutnya.

Dia menambahkan pihaknya ingin menanamkan dukungan bipartisan yang sangat penting bagi Israel.

Pidatonya di depan Kongres diperkirakan akan fokus pada koordinasi tanggapan Israel dan AS terhadap situasi yang bergejolak di Timur Tengah, di mana ada bahaya perang Gaza yang akan meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.

Pidato tersebut mungkin tidak terlalu konfrontatif dibandingkan pidato Netanyahu di depan Kongres pada tahun 2015, ketika ia mengkritik upaya Barack Obama sebagai presiden untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

(***)