Militer Israel Cegat Rudal yang Ditembakkan dari Yaman
RIAU24.COM - Militer Israel mengatakan pada hari Minggu (21 Juli) bahwa pihaknya mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman menuju kota resor Laut Merah Eilat, setelah Israel membom sebuah pelabuhan yang dipegang oleh pemberontak Houthi di negara itu.
"Proyektil itu tidak menyeberang ke wilayah Israel. Sirene roket dan rudal dibunyikan menyusul kemungkinan jatuhnya pecahan peluru," kata sebuah pernyataan militer.
Sistem pertahanan udara Israel telah berulang kali menembak jatuh senjata Houthi di lepas pantai Eilat dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan udara Israel menghantam Yaman, merenggut tiga nyawa
Tiga orang tewas dalam serangan udara Israel di pelabuhan Hodeida Yaman yang dikuasai Houthi, kelompok yang didukung Iran mengatakan pada hari Minggu (21 Juli), sehari setelah serangan pesawat tak berawak mematikan kelompok itu di Tel Aviv.
Serangan di pelabuhan, yang memicu kebakaran yang mengamuk dan awan asap hitam, adalah yang pertama diklaim oleh Israel di negara termiskin di semenanjung Arab, sekitar 2.000 kilometer (1.300 mil) jauhnya, kata para analis.
"Ada hadiah untuk darah setiap warga negara Israel," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, menambahkan lebih banyak operasi terhadap Houthi akan mengikuti jika mereka berani menyerang.
Gallant menyatakan bahwa serangan terhadap Hodeida berfungsi sebagai peringatan bagi kelompok-kelompok bersenjata lain yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah, yang telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel selama konflik Gaza.
"Api yang membakar di Hodeida, terlihat di Timur Tengah dan artinya jelas," kata Gallant.
Serangan Israel menewaskan tiga orang dan melukai 87, menurut sebuah pernyataan dari kementerian kesehatan yang dikelola pemberontak, seperti dilansir media Houthi.
Kementerian sebelumnya mencatat bahwa sebagian besar yang terluka menderita luka bakar parah.
Peringatan keras Netanyahu kepada musuh-musuh Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan, “siapa pun yang merugikan kita akan membayar harga yang sangat mahal,” setelah serangan pesawat tak berawak Jumat di Tel Aviv yang menewaskan seorang warga sipil Israel.
"Saya memiliki pesan yang sangat sederhana untuk musuh-musuh Israel – Jangan meragukan tekad Israel untuk mempertahankan diri. Semua orang yang ingin menyakiti kami akan membayar harga yang sangat mahal untuk agresi mereka," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
Netanyahu menyatakan, "Itu digunakan sebagai titik masuk mereka (Houthi) untuk senjata yang dipasok oleh Iran ke proksi teroris Houthi. Houthi telah menggunakan senjata-senjata itu untuk menyerang Israel, menyerang negara-negara Arab di wilayah tersebut, dan menyerang banyak lainnya."
Agresi brutal
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, pejabat tinggi Houthi Mohammed Abdulsalam menggambarkan peristiwa itu sebagai agresi brutal Israel terhadap Yaman.
Dia menyatakan bahwa serangan itu menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeida untuk menekan Yaman agar berhenti mendukung warga Palestina dalam perang Gaza.
"Kota ini gelap, orang-orang berada di jalanan, pompa bensin ditutup dan menyaksikan antrian panjang," kata seorang warga Hodeida, yang berbicara dengan syarat anonim.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita Saba yang dikelola Houthi, kementerian perminyakan berusaha meyakinkan Yaman bahwa ada cadangan minyak dalam jumlah besar dan cukup.
Sementara perusahaan keamanan maritim Ambrey menyatakan pihaknya mengamati empat kapal dagang di pelabuhan pada saat serangan udara dan delapan lainnya di jangkar.
"Tidak ada kerusakan pada kapal dagang yang dilaporkan saat ini," katanya.
(***)