Menu

Diplomat Korea Utara di Kuba Melarikan Diri ke Korea Selatan dalam Pembelotan Utusan Berpangkat Tertinggi Sejak 2016

Amastya 16 Jul 2024, 19:59
Ri Il Kyu /AFP
Ri Il Kyu /AFP

RIAU24.COM - Badan mata-mata Korea Selatan, Badan Intelijen Nasional (NIS) pada hari Selasa (16 Juli) mengatakan bahwa seorang diplomat senior Korea Utara yang berbasis di Kuba melarikan diri ke Korea Selatan, menjadi diplomat Korea Utara berpangkat tertinggi yang melarikan diri ke Selatan sejak 2016.

Menurut NIS, laporan media tentang pembelotan seorang penasihat urusan politik Korea Utara di Kuba adalah benar.

Agen mata-mata menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Mengutip media Korea Selatan, sebuah laporan oleh kantor berita Associated Press pada hari Selasa mengatakan bahwa diplomat itu, yang diidentifikasi sebagai Ri Il Kyu, melarikan diri ke Korea Selatan bersama istri dan anak-anaknya pada November tahun lalu.

Mengapa pembelotan?

Berbicara kepada media lokal, Ri mengatakan dia memutuskan untuk membelot ke Selatan karena apa yang dia sebut kekecewaan dengan sistem politik Korea Utara, evaluasi pekerjaan yang tidak adil oleh kementerian luar negeri Pyongyang, dan ketidaksetujuan kementerian atas harapannya untuk mengunjungi Meksiko untuk mengobati kerusakan sarafnya.

Ri menambahkan bahwa rumah sakit di Kuba tidak memiliki peralatan medis yang diperlukan untuk mengobati masalah kesehatannya karena sanksi internasional.

Pembelotan diplomat itu terjadi hanya beberapa bulan sebelum Kuba dan Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik pada Februari.

Sebuah laporan oleh surat kabar Chosun Ilbo mengatakan bahwa Ri telah terlibat dalam upaya untuk memblokir Kuba dari membuka hubungan diplomatik dengan Korea Selatan sampai pembelotannya.

Langkah yang tidak biasa

Seoul mengatakan bahwa jumlah warga Korea Utara yang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan profesional yang melarikan diri ke Korea Selatan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Tapi itu tidak biasa bagi anggota elit penguasa Utara untuk datang ke Korea Selatan.

Sebelum Ri, Tae Yongho, yang saat itu seorang menteri di Kedutaan Besar Korea Utara di London, membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016.

ae mengatakan kepada wartawan bahwa dia memutuskan untuk melarikan diri karena dia tidak ingin anak-anaknya menjalani kehidupan yang menyedihkan di Korea Utara.

Tae mengatakan alasan lain untuk pembelotannya adalah bahwa ia jatuh ke dalam keputusasaan setelah menyaksikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeksekusi pejabat dan mengejar pengembangan senjata nuklir.

(***)