Menu

Pembelaan Gus Yahya Soal Petinggi NU Bertemu Presiden Israel

Azhar 16 Jul 2024, 18:04
Anggota NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Sumber: tempo.co
Anggota NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Sumber: tempo.co

RIAU24.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyebut pihaknya tidak pernah memberikan mandat terhadap anggota NU untuk bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Menurutnya, setiap badan otonom atau banom di NU tidak tahu menahu jika ada anggotanya yang berangkat ke Israel dikutip dari liputan6.com, Selasa 16 Juni 2024.

"Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait di bawah PBNU ini bahwa lembaga-lembaga ini yang personelnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan," ujarnya.

Tambahnya, jika ada hubungan domestik ataupun internasional yang resmi membawa nama PBNU, maka hal itu pasti diketahui olehnya sebagai pimpinan PBNU.

Karena tidak ada satu pihak pun yang mengetahui soal pertemuan tersebut, maka Gus Yahya berkesimpulan pertemuan itu membawa nama pribadi dan tidak bisa dikategorikan sebagai perwakilan PBNU.

"Sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," sebutnya.

Dia pun memerintahkan kepada seluruh kader dan juga warga Nahdliyin bahwa PBNU tidak akan melakukan hubungan kerja sama atau melakukan hubungan apapun dengan pihak manapun terkait Israel. Kecuali untuk tujuan membantu rakyat Palestina.

"Tidak boleh misalnya ada tujuan pengembangan beasiswa misalnya, tidak! Tidak ada tujuan untuk pengembangan kegiatan ini dan itu, tidak ada! Satu-satunya yang diperbolehkan adalah yang bertujuan untuk membantu rakyat palestina. Itu satu-satunya yang diperbolehkan," ujarnya.