Menu

Malas Minum Air Putih Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis? Begini Faktanya

Devi 13 Jul 2024, 15:33
Malas Minum Air Putih Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis? Begini Faktanya
Malas Minum Air Putih Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis? Begini Faktanya

RIAU24.COM - Gagal ginjal kronis merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. Ginjal merupakan organ yang bertugas untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan di dalam darah. Hasilnya nanti dikeluarkan melalui urine.

Gagal ginjal kronis dalam kondisi stadium lanjut dapat menyebabkan penumpukan cairan, elektrolit, hingga limbah yang berbahaya di dalam tubuh.

Salah satu kebiasaan yang disebut-sebut bisa menjadi penyebab gagal ginjal adalah kurang minum air putih. Benarkah?

Spesialis penyakit dalam dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan bahwa kebiasaan kurang minum memang dapat menjadi salah satu faktor risiko masalah pada gagal ginjal. Namun, ia mengingatkan bahwa hal tersebut bukan satu-satunya faktor risiko.


"Perlu diingat minum air putih itu harus cukup, bukan banyak," ucap dr Tunggul ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (12/7/2024).

Selain kurang minum, penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes juga merupakan faktor risiko gagal ginjal kronis. Selain itu, faktor risiko lainnya juga meliputi genetik, obesitas, masalah hati, hingga riwayat penyakit gagal ginjal akut.

Dalam banyak kasus, gagal ginjal kronis tidak hanya disebabkan oleh satu faktor. Penyakit ini disebabkan oleh banyak sekali faktor, mulai dari faktor fisik, lingkungan, gaya hidup, hingga sosial.

dr Tunggul juga mengingatkan bahwa perjalanan seseorang mengidap gagal ginjal kronis merupakan proses yang panjang. Jika ditangani dengan cepat, dampak kesehatan yang lebih buruk dari gagal ginjal bisa dicegah.

Namun demikian, seringkali penyakit gagal ginjal kronis pada tahap awal tidak menunjukkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, gaya hidup sehat secara menyeluruh perlu diterapkan.

"Penyakit ini proses berjalannya lama tapi progresif," jelasnya.

"Pencegahannya umum saja, yang penting hidup sehat. Walaupun memang susah zaman sekarang ya. Apapun yang dikonsumsi dalam jumlah moderat, olahraga cukup, apabila memiliki faktor risiko, lakukan modifikasi gaya hidup," tandas dr Tunggul. ***