Menu

Obat Pengencer Darah Diganti Pakai Obat Demam, Amankah? Simak Penjelasan Ahli

Devi 11 Jul 2024, 17:37
Obat Pengencer Darah Diganti Pakai Obat Demam, Amankah? Simak Penjelasan Ahli
Obat Pengencer Darah Diganti Pakai Obat Demam, Amankah? Simak Penjelasan Ahli

RIAU24.COM - Ramai postingan seorang pria di media sosial yang mengaku diberikan salah satu obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah. Disebutkan bahwa obat pengencer darah di rumah sakit tempatnya berobat stoknya habis.
"Gara-gara obat pengencer darah habis di rumah sakit, diganti B******* sama pihak rumah sakit. Gimana ya, ini ya? B******* tuh buat satu bulan," kata pria tersebut yang dikutip detikcom, Kamis (11/7/2024).

Menanggapi unggahan yang viral, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP(K) mengatakan beberapa waktu lalu, persediaan obat pengencer darah sempat habis di banyak tempat sehingga alternatifnya diberikan obat lain dengan kandungan serupa. Hanya saja tidak banyak yang tahu bahwa obat demam yang banyak beredar juga memiliki kandungan asam asetilsalisilat.


Asam asetil salisilat bekerja dengan cara menghambat fungsi trombosit, yaitu sel-sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Dengan mengurangi kemampuan trombosit untuk membentuk bekuan darah, obat ini membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah di jantung dan di otak.

"Masyarakat mungkin belum banyak yang mengetahui, Asam asetil salisilat adalah obat yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan," beber dr Vito kepada detikcom, Kamis (11/7/2024).

"Selain itu, obat ini juga memiliki sifat antiplatelet, yang berarti dapat mencegah bekuan darah atau secara awam kita bilang ini pengencer darah," sambungnya.

Senada, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan tak ada masalah jika pasien diberikan obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah sebab keduanya memiliki kandungan yang sama.

"Jadi, nggak masalah secara efek farmakologinya, jika kebetulan tidak tersedia aspilet dan lain-lain, digunakan obat ini," kata Prof Zullies. ***