Menu

Beda dengan UHT, Susu Pasteurisasi Memang Harus Masuk Kulkas

Devi 10 Jul 2024, 18:31
Beda dengan UHT, Susu Pasteurisasi Memang Harus Masuk Kulkas
Beda dengan UHT, Susu Pasteurisasi Memang Harus Masuk Kulkas

RIAU24.COM - Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK ikut berkomentar soal viral seorang ibu marah membeli susu UHT dalam kondisi tidak dingin. Sebetulnya, bila dikaitkan dengan efek kesehatan, tidak ada risiko apapun yang muncul saat membeli susu di kondisi tersebut dengan catatan kemasan tidak rusak dan tak terkena sinar matahari.

Pasalnya, susu UHT sudah melewati proses sterilisasi. "Susu UHT ini sudah melewati proses yang disebut dengan sterilisasi, jadi untuk kondisi masih tertutup segel, ya itu sebetulnya masih aman disimpan di suhu ruangan," sebut dia.

"Berbeda dengan susu pasteurisasi, dia harus dalam kondisi dingin," lanjutnya.


Hal ini dikarenakan pasteurisasi hanya mampu membunuh sebagian besar bakteri dalam susu, tidak sepenuhnya. Karenanya, susu pasteurisasi perlu disimpan dalam suhu rendah seperti di kulkas minus empat derajat Celcius, demi mencegah pertumbuhan bakteri yang masih ada dalam susu.

Senada, Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia menjelaskan perbedaan susu yang diolah pasteurisasi dengan susu berlabel UHT.

"Susu yang diolah dan dikemas dengan label susu UHT disterilkan, dimatikan bakterinya, dengan teknik pemanasan suhu tinggi dalam waktu singkat yaitu pada suhu 135-145 derajat celsius selama 2 sampai 4 detik," tuturnya.

Tidak heran bila susu UHT aman disimpan di suhu ruang, dengan waktu kedaluwarsa tertentu. Hal ini sekaligus menunjukkan pentingnya membaca label sebelum membeli produk.

"Karena itu bacalah label sebelum membeli produk Susu UHT, bisanya aman disimpan disuruh ruang sampai 6-12 bulan," lanjut dia.

Sebagai informasi tambahan, pasteurisasi merupakan teknik memanaskan susu di suhu 63 derajat Celcius. Dilakukan selama 30 menit. Teknik pemanasan lain bisa juga di rentang suhu 72 hingga 75 derajat Celcius dengan waktu lebih singkat yakni 15 sampai 20 detik.

Pemanasan ini bisa mengurangi zat gizi tertentu, misalnya vitamin B1 dalam susu. Itulah alasan mengapa pasteurisasi tidak menggunakan suhu terlalu tinggi demi mencegah hilangnya protein, vitamin, juga mineral dalam susu.

Pasteurisasi memang bisa membunuh bakteri E coli, salmonella dan bakteri lain tetapi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak membunuh seluruh bakteri yang ada, sehingga cara paling aman tetap menyimpannya di lemari es 4 derajat Celcius. ***