RIAU24.COM - Beryl pada hari Senin (8 Juli) membawa angin menderu ke Texas dan hujan lebat yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan 2,7 juta rumah tanpa listrik.

Seiring dengan ini, badai tropis menyebabkan banjir besar di jalan raya, menunda lebih dari 1.300 penerbangan dan menyebabkan penutupan sekolah dan pelabuhan minyak utama.

Badai kategori 5 paling awal musim ini, Beryl, telah melemah menjadi badai tropis setelah menghantam kota pesisir Texas Matagorda dengan sekuat badai Kategori 1.

Apa itu badai Kategori 1?

Badai, sesuai dengan Skala Angin Badai Saffir-Simpson, dianggap sebagai Kategori 1 jika menopang angin antara 74 (119 km / jam) dan 95 mil per jam (152,89 km / jam).

Sementara badai Kategori 1 tidak dianggap sebagai badai besar sampai mereka mencapai Kategori 3, mereka masih sangat berbahaya dan dapat membawa serta kehancuran yang meluas.

Kehancuran Beryl

Di Texas, Beryl merenggut nyawa tiga orang. Menurut kantor berita Reuters, seorang pria berusia 53 tahun dan seorang wanita berusia 74 tahun tewas dalam dua insiden terpisah di daerah Houston ketika pohon-pohon tumbang menimpa rumah mereka.

Orang ketiga, seorang karyawan City of Houston, tenggelam di underpass saat bepergian untuk bekerja.

“Sebelumnya, di Meksiko dan Karibia, badai menewaskan 11 orang,” kata Letnan Gubernur Texas Dan Patrick kepada wartawan.

"Bagi Anda yang berada di timur laut Texas, waspadalah. Anda akan memiliki angin badai tropis, mungkin hingga tengah malam atau jam 1 pagi. Anda akan mengalami banjir, Anda akan mengalami hujan, dan Anda harus menjauh dari jalan," ia memperingatkan.

Sementara pejabat negara belum menilai kerusakan yang ditimbulkan oleh badai Beryl, Walikota John Whitmire mengatakan kepada wartawan bahwa karena badai, banjir di sebagian besar Houston telah melebihi 10 inci (25,4 sentimeter).

"Kami benar-benar menerima telepon di Houston sekarang meminta responden pertama untuk datang menyelamatkan individu dalam kondisi keselamatan hidup yang putus asa," katanya.

Selain itu, lebih dari 1.300 penerbangan dibatalkan, karena para pejabat memerintahkan evakuasi di beberapa kota pantai.

(***)