Hizbullah Mendapat Pengarahan oleh Hamas Tentang Proposal Gencatan Senjata
RIAU24.COM - Kelompok militan Palestina Hamas memberitahu sekutunya Hizbullah bahwa mereka telah menyetujui proposal untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemimpin kelompok Lebanon yang kuat menyambut langkah tersebut, dua sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan pada hari Jumat.
“Sebuah delegasi Hamas yang dipimpin oleh wakil pemimpin kelompok Khalil Al-Hayya memberi penjelasan kepada pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah tentang perkembangan terakhir pada pertemuan di Beirut,” kata sumber tersebut.
Hizbullah yang didukung Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa Nasrallah dan Hayya telah membahas perkembangan terbaru dalam negosiasi yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.
Hizbullah dan Israel telah bertukar tembakan selama hampir sembilan bulan dalam permusuhan yang telah terjadi secara paralel dengan konflik Gaza, meningkatkan kekhawatiran akan perang habis-habisan antara musuh bersenjata berat.
Hizbullah mengatakan kampanye serangan roket dan pesawat tak berawak di Israel utara bertujuan untuk mendukung warga Palestina di bawah pemboman Israel di Gaza.
Salah satu sumber, seorang pejabat Hizbullah, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu akan gencatan senjata segera setelah perjanjian gencatan senjata Gaza berlaku, menggemakan pernyataan sebelumnya dari kelompok itu.
"Jika ada perjanjian Gaza, maka dari nol jam akan ada gencatan senjata di Lebanon," kata pejabat itu.
Pernyataan Hizbullah mengatakan Nasrallah menerima wakil kepala Hamas Hayya untuk pertemuan itu, yang meninjau perkembangan keamanan dan politik terbaru di Jalur Gaza.
"Mereka juga membahas perkembangan terbaru dalam negosiasi yang sedang berlangsung akhir-akhir ini, suasana mereka, dan proposal yang diajukan untuk mengakhiri agresi berbahaya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza," kata pernyataan itu.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada hari Kamis bahwa Hamas telah membuat penyesuaian yang cukup signifikan dalam posisinya atas kesepakatan pembebasan sandera potensial dengan Israel, menyatakan harapan bahwa itu akan mengarah pada pakta yang akan menjadi langkah menuju gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis bahwa dia akan mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi, dan seorang pejabat Israel mengatakan tim negaranya akan dipimpin oleh kepala badan intelijen Mossad.
(***)