Penasihat Khusus Presiden Suriah Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Mobil
Wanita berusia 48 tahun ini mulai dikenal setelah berhenti dari karier jurnalisme bergengsi di lembaga penyiaran Al Jazeera, yang berbasis di Qatar, untuk menjadi penasihat media bagi Presiden Assad ketika Damaskus menindak para pengunjuk rasa damai tahun 2011 lalu, yang memicu konflik berkepanjangan.
Namun perannya berkembang jauh melampaui urusan komunikasi, di mana al-Shibl mendapatkan tempat di lingkaran dalam Presiden Assad dan mendampinginya dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi di Suriah maupun dalam kunjungan langka ke luar negeri.
Tahun 2020 lalu, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanski kepada al-Shibl dan suaminya, Ammar Saati, dengan Departemen Keuangan AS pada saat itu menuduhnya "berperan dalam mengembangkan narasi palsu Assad soal dia mempertahankan kendali negara dan soal rakyat Suriah makmur di bawah kepemimpinannya".
(***)