Polisi Brasil Menuduh Mantan Presiden Jair Bolsonaro Melakukan Penggelapan
RIAU24.COM - Polisi Brasil pada hari Kamis (4 Juli) menuduh mantan presiden Jair Bolsonaro melakukan penggelapan karena diduga menyalahgunakan perhiasan yang diterimanya saat menjadi kepala negara, termasuk barang-barang mewah yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Mengutip dua sumber polisi, sebuah laporan oleh kantor berita Reuters mengatakan perhiasan, beberapa di antaranya dibuat oleh Chopard dari Swiss, bernilai $ 3,2 juta dan termasuk kalung berlian, cincin, jam tangan, dan anting-anting yang diberikan kepada Bolsonaro dan mantan ibu negara Michelle oleh pemerintah Saudi.
Beberapa perhiasan disita oleh petugas bea cukai di bandara internasional Sao Paulo pada Oktober 2021 ketika ditemukan di ransel seorang pembantu pemerintah yang kembali dari Riyadh.
Tuduhan
Polisi menuduh Bolsonaro melakukan pencucian uang, asosiasi kriminal, dan penggelapan, demikian yang dilaporkan Reuters. Ini adalah kedua kalinya polisi secara resmi menuduh Bolsonaro melakukan kejahatan.
Dia didakwa pada Maret karena memalsukan catatan vaksin Covid 19-nya.
Pada 2023, polisi menggeledah rumah perwira militer yang diduga membantu Bolsonaro menjual beberapa perhiasan di Amerika Serikat (AS).
Penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Mahkamah Agung Alexandre de Moraes.
Pada saat itu, Hakim Moraes mengatakan barang-barang itu telah terjual dan penjualan belum diumumkan.
Penganiayaan terbuka dan kurang ajar
Dalam sebuah posting di X, putra Bolsonaro dan Senator Flavio mengecam tuduhan terhadap ayahnya sebagai ‘penganiayaan terbuka dan kurang ajar.’
"Seseorang menerima hadiah, komite pegawai negeri memutuskan bahwa itu milikmu. Pertanyaan TCU dan hadiah dikembalikan ke Union. Tidak ada kerusakan pada perbendaharaan! Kemudian kelompok PF, yang dipilih sendiri untuk misi tersebut, mendakwa orang tersebut," kata Flavi pada hari Kamis.
Selain Bolsonaro, polisi juga secara resmi menuduh pada hari Kamis mantan menteri pertambangan dan energi Bento Albuquerque, yang ajudannya telah kembali bersamanya dari kunjungan ke Riyadh, mantan ajudan Bolsonaro Mauro Cid, yang diduga terlibat dalam penjualan perhiasan, pengacaranya Frederick Wassef dan juru bicaranya Fabio Wajngarten, Reuters melaporkan.
(***)