Menu

Budi Arie Disoroti Media Asing, Sebut Menkominfo 'Menteri Giveaway'

Zuratul 3 Jul 2024, 10:50
Budi Arie Disoroti Media Asing, Sebut Menkominfo 'Menteri Giveaway'. (Screenshot times.co.id)
Budi Arie Disoroti Media Asing, Sebut Menkominfo 'Menteri Giveaway'. (Screenshot times.co.id)

RIAU24.COM -Salah satu media asing, Channel News Asia (CNA) menyoroti sebuah petisi yang mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Srtiadi untuk mundur dari jabatannya. 

Petisi yang disupport oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) di change.org. 

Petisi ini sudah ditanda tangani 20,8 ribu lebih orang pada selasa 2 Juli 2024 sore. 

"PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!" demikian judul petisi yang tayang pada 26 Juni 2024 sore. 

SAFEnet dalam petisi itu meminta Budi Arie mundur dari jabatan lantaran dianggap tak serius menangani serangan siber ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dalam bentuk ransomware sejak Senin, 17 Juni 2024.

“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. Mundurlah,” demikian SAFEnet. Selain menyorot petisi tersebut, media asing yang berbasis di Singapura ini juga membahas asal mula Budi Arie mendapatkan jabatan Menkominfo.

Mereka menyebut Budi Arie sebagai 'menteri giveaway' akibat persoalan jabatan Menkominfo karena kedekatannya dengan Presiden. 

Sorotan tersebut dipaparkan CNA dalam sebuah artikel berjudul “Indonesia’s ‘giveaway’ minister faces growing pressure to resign after worst cyberattack in years”.

Narasi tersebut ditulis berdasarkan pernyataan Direktur SAFEnet, Nenden Sekar Arum. 

Dia menyebut bahwa Budi Arie berhasil menjadi menteri karena hasil giveaway.

Budi Arie diketahui memperoleh jabatan sebagai Menteri usai mendukung pencalonan Presiden Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. 

Di sisi lain, CNA juga menyorot pernyataan Sekjen Pro Jokowi (Projo), Handoko yang menyatakan bahwa petisi tersebut dibuat oleh orang-orang yang menentang Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

Namun, Nenden dari SAFEnet membantah adanya unsur politik dalam petisi ini. 

Ia menegaskan petisi ini dibuat berdasarkan buruknya kinerja Budi Arie yang dianggap dapat membahayakan masyarakat.

(***)