Menu

Korea Utara Uji Coba Tembakkan 2 Rudal Setelah Peringatan Konsekuensi Fatal ke Korea Selatan

Amastya 1 Jul 2024, 17:29
Gambar ini diambil pada 26 Juni 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada 27 Juni 2024 menunjukkan uji kontrol pemisahan dan panduan hulu ledak bergerak individu yang dilakukan oleh administrasi rudal DPRK di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Uta
Gambar ini diambil pada 26 Juni 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada 27 Juni 2024 menunjukkan uji kontrol pemisahan dan panduan hulu ledak bergerak individu yang dilakukan oleh administrasi rudal DPRK di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Uta

RIAU24.COM Korea Utara pada hari Senin (1 Juli) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek, lapor militer Korea Selatan.

Ini terjadi sehari setelah Korea Utara memperingatkan konsekuensi fatal setelah latihan gabungan besar di Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) melaporkan bahwa mereka mendeteksi peluncuran rudal pertama di pagi hari pada pukul 5:05 pagi (waktu setempat) dan peluncuran kedua sekitar sepuluh menit kemudian.

Dikatakan bahwa sementara rudal pertama menempuh jarak sekitar 600 kilometer (372,82 mil), yang kedua menempuh jarak 120 kilometer.

Dalam sebuah pernyataan, JCS mengatakan bahwa spesifikasi saat ini sedang dalam analisis terperinci oleh otoritas Korea Selatan dan AS.

Namun, dikatakan bahwa rudal itu ditembakkan ke arah timur laut dari kota Jangyon di tenggara Korea Utara.

"Militer kami telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan untuk peluncuran lebih lanjut," tambah JCS.

Rudal kedua, sesuai laporan AP News mengutip juru bicara Kepala Staf Gabungan Lee Sung Joon, mungkin mengalami penerbangan abnormal selama tahap awal penerbangannya.

Sesuai laporan media Korea Selatan yang mengutip sumber-sumber militer tak dikenal, rudal yang tidak berfungsi itu kemungkinan jatuh di daerah pedalaman Korea Utara.

Sementara itu, rudal pertama mendarat di perairan kota Chongjin, Korea Utara.

Peringatan tanggapan 'ofensif dan luar biasa' Korea Utara

Pada hari Minggu (30 Juni), Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan panjang, mengecam latihan ‘Freedom Edge’ Korea Selatan baru-baru ini yang diadakan bersama dengan AS dan Jepang.

Mengecam latihan tiga hari, Korea Utara mengatakan mereka adalah versi Asia dari NATO dan mengatakan bahwa mereka akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan dan kepentingan negara dan perdamaian di kawasan itu melalui tindakan balasan yang ofensif dan luar biasa.

(***)