Menu

Dituding PKS Namanya Disodor Jokowi, Keasang Dibela Banyak Parpol hingga Luhut Turun Tangan 

Zuratul 1 Jul 2024, 10:33
Dituding PKS Namanya Disodor Jokowi, Keasang Dibela Banyak Parpol hingga Luhut Turun Tangan. (X/Foto)
Dituding PKS Namanya Disodor Jokowi, Keasang Dibela Banyak Parpol hingga Luhut Turun Tangan. (X/Foto)

RIAU24.COM -Belakang Presiden Jokowi disebut cawe-cawe dalam pilkada 2024.

Isu ini dilempar oleh Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi yang menyebut Presiden Jokowi menyodorkan nama anak bungsunya Kaesang Pangarep sebagai kandidat Pilgub Jakarta 2024. 

Ketua Umum PSI itu disebut dipasangkan dengan Ridwan Kamil. 

"Kan sudah biasa cawe-cawe, mulai dari Presiden sampe nanti, biasa jadi nggak ada masalah biar aja," ucap Habib Aboe Bakar dilansir detikCom Senin (1/7). 

"Sudah-sudah sudah nyodorkan. Sudah nyodorkan, kita lihat saja," pungkasnya. 

Tudingan itu pun langsung dibantah oleh Kaesang. 

Kaesang menyatakan Jokowi tidak pernah menawarkan namanya kepada partai-partai.

"Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik" kata Kaesang dalam keterangannya, Kamis (27/6).

Kaesang meminta agar nama Jokowi tidak dibawa-bawa. Ia juga menegaskan dirinyalah yang memiliki kewenangan untuk menentukan calon yang akan diusung oleh PSI.

"Sebagai Ketua Umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI. Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya," jelasnya.

Pernyataan Habib Aboe Bakar juga direspons oleh Grace Natalie. Stafsus Presiden itu memastikan Jokowi tak ikut campur soal Pilkada.

"Tidak benar itu Pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait Pilkada di manapun," kata Grace kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Politikus PSI ini menyebut Jokowi sebagai Presiden hanya fokus pada tugas-tugas kepresidenan sampai masa jabatan selesai. 

Grace juga mengatakan Pilkada merupakan ranah partai politik.

"Persoalan Pilkada adalah ranah partai. Pak Presiden fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober mendatang," ujarnya.

"Urusan pencalonan Pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya di situ. Diskusinya di situ. Bukan di Presiden," lanjut Grace.

Respons juga datang dari Waketum Partai Gerindra Habiburokhman

Senada dengan Grace, Habiburokhman juga membantah Jokowi cawe-cawe dalam Pilkada 2024.

"Pernyataan tersebut sudah dibantah oleh pihak PSI, tidak benar Pak Jokowi menyodorkan Mas Kaesang ke parpol-parpol," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Habiburokhman menjelaskan nama Kaesang muncul di akar rumput Gerindra untuk menjadi cawagub Jakarta. 

Kendati demikian, tak ada usulan dari Jokowi untuk mengusung Kaesang.

"Kalau di Gerindra nama Mas Kaesang muncul dari grassroot konstituen kami untuk posisi cawagub. Tidak ada komunikasi Pak Jokowi menawarkan kepada kami," ujarnya.

Bantahan terhadap PKS juga dating dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zulhas menilai isu yang dilontarkan PKS tidak valid.

"Nggak betul yang nyuruh-nyuruh tuh," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).

Zulhas mengatakan Habib Aboe Bakar tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan Jokowi

Ia pun mempertanyakan sumber informasi yang didapat oleh PKS.

"Yang ngomong siapa? (Sekjen PKS) Ah nggak benar kapan Sekjen PKS ketemu Pak Jokowi, tahu dari mana dia, kapan ketemunya. Kok kayak pernah ngobrol gitu, nggak pernah. Saya ketemu (Jokowi), nanya," kata Zulhas.

Partai NasDem yang sempat berkoalisi dengan PKS di Pilpres 2024 juga turut angkat bicara. 

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku tak mendengar Jokowi menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. 

Mad Ali menilai justru lebih banyak partai yang mendekati Jokowi.

"Yang ada biasanya partai mendekat ke Pak Jokowi, bukan Pak Jokowi mendekat ke partai," kata Mad Ali di DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).

"Tapi sejauh ini saya belum mendengarkan itu, saya kebetulan juga mendapat dukungan dari PSI dan saya sempat berdialog dengan Mas Kaesang ya belum ada tanda ke situ," sambungnya.

(***)