Israel Merilis Rekaman Serangan Udara Terhadap Sasaran Hizbullah di Lebanon
RIAU24.COM - Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang sebuah situs di Lebanon selatan yang digunakan oleh operasi Hizbullah pada hari Minggu (30 Juni).
Dalam satu insiden, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa seorang anggota Hizbullah terlihat memasuki sebuah bangunan di kota Houla yang terkena serangan udara Israel tak lama setelah operasi lain berkumpul.
IDF menambahkan bahwa dalam serangan terpisah, seorang agen Hizbullah terlihat di dalam sebuah gedung yang digunakan oleh Hizbullah di Kafr Kila, yang juga diserang.
Sebelumnya, Hizbullah yang didukung Iran mengatakan pihaknya menembakkan 'lusinan' roket pada Kamis (27 Juni) di sebuah pangkalan militer di Israel utara sebagai pembalasan atas serangan Israel di Lebanon.
Kekhawatiran perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya ancaman antara kedua belah pihak yang bertukar tembakan lintas-perbatasan reguler sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober yang akibatnya memicu perang habis-habisan di Jalur Gaza.
Sekutu Hamas Hizbullah mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas serangan musuh yang menargetkan kota Nabatiyeh dan desa Sohmor, para pejuangnya membom pangkalan pertahanan udara dan rudal utama komando wilayah utara (Israel) dengan puluhan roket Katyusha.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 35 peluncuran diidentifikasi menyeberang dari Lebanon.
“Pertahanan udara berhasil mencegat sebagian besar peluncuran. Tidak ada cedera yang dilaporkan," tambahnya.
Sementara itu, Iran pada hari Sabtu (29 Juni) memperingatkan bahwa semua Front Perlawanan, sebuah kelompok Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel jika menyerang Lebanon.
Dalam sebuah posting di platform media sosial X, misi Iran mengatakan, "dianggap sebagai perang psikologis propaganda rezim Zionis tentang niat untuk menyerang Lebanon".
Tapi, ia menambahkan, "Jika memulai agresi militer skala penuh, perang yang melenyapkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh dari semua Front Perlawanan, ada di atas meja."
Iran, yang mendukung Hamas, memuji serangan 7 Oktober sebagai keberhasilan tetapi membantah terlibat.
(***)