Menu

Hizbullah 'Bakar' Pangkalan Militer Israel, Pembalasan Serangan ke Nabatiyeh 

Zuratul 28 Jun 2024, 11:20
Hizbullah 'Bakar' Pangkalan Militer Israel, Pembalasan Serangan ke Nabatiyeh. (X/@ahramonline)
Hizbullah 'Bakar' Pangkalan Militer Israel, Pembalasan Serangan ke Nabatiyeh. (X/@ahramonline)

RIAU24.COM -Hizbullah mengaku telah menembakkan lusinan roket pada Kamis (27/6) ke pangkalan militer Israel Utara

Hal ini sebagai bentuk pembalasan atas serangan ke Nabatiyeh, Lebanon pada Rabu (26/6). 

"Ini sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan Nabatiyeh dan desa Sohmor," ucap Hibzullah dilansir FP. 

"Pangkalan pertahanan udara dan rudal utama komando wilayah utara (Israel)... dengan puluhan Katyusha roket," beber mereka tanpa mendetailkan jumlah roket. 

Dalam keterangan terpisah, Hizbullah mengungkapkan empat anggotanya terbunuh akibat serangan Israel, salah satunya berasal dari Sohmor, Lebanon.

Mereka juga mengklaim melakukan dua serangan terhadap pasukan Israel, salah satunya dengan drone.

Terpisah, militer Israel mengungkapkan puluhan serangan terhadap mereka dari Lebanon.

"Sekitar 35 peluncuran diidentifikasi melintasi dari Lebanon," kata Israel. "Pertahanan udara berhasil mencegat sebagian besar peluncuran. Tidak ada korban cedera yang dilaporkan," tambahnya.

Mereka juga mengungkapkan serangan pertahanan udara Israel telah "melenyapkan" tiga anggota Hizbullah, satu di wilayah Sohmor dan dua di selatan negara tersebut.

Militer juga mengatakan bahwa "dua UAV (drone) yang diidentifikasi melintasi dari Lebanon jatuh" di Israel utara, dan melaporkan tidak ada korban luka.

Kantor Berita Nasional resmi Lebanon memberitakan serangan Israel di beberapa wilayah di Lebanon selatan pada Kamis (27/7), dan mengatakan serangan pada Rabu (26/6) di Nabatiyeh melukai lebih dari 20 orang.

Kekhawatiran semakin meningkat bahwa perang Gaza bisa menjadi kebakaran regional jika konflik Israel-Hizbullah yang selama ini sebagian besar hanya terbatas di wilayah perbatasan malah meluas.

Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan bahwa Paris "sangat prihatin" dengan pertempuran tersebut, dan menyerukan "semua pihak untuk menahan diri."

(***)