Pejuang Palestina Terus Gali Terowongan Baru di Gaza Untuk Serang Tentara Israel
RIAU24.COM - Pertanyaan yang masih melekat, yang diajukan beberapa analis militer pada awal perang Israel di Gaza adalah, apakah Perlawanan Palestina masih aktif menggali terowongan? Jawaban yang mudah tidak dapat diperoleh pada saat itu, dan pemahaman penuh mengenai taktik pejuang perlawanan selama perang kemungkinan besar akan diketahui setelah perang usai.
Namun, operasi baru Perlawanan Palestina di lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah mungkin memberikan beberapa petunjuk mengenai jawabannya. Satu video, yang dibagikan melalui saluran Telegram Perlawanan, mendokumentasikan bagian dari operasi tersebut, yang dimulai dengan para pejuang menggali terowongan di bawah suatu bangunan.
Ujung terowongan berada di tengah jalan, tepatnya Jalan Al-Bahar, yang merupakan jalur aktif kendaraan militer Israel di kawasan tersebut. Beberapa adegan kemudian, ledakan besar terjadi, dan akhirnya, gambar setelah ledakan satu lubang besar di tanah tempat tank tersebut dikabarkan hancur.
Berikut ini adalah teks yang menyertai video tersebut, dikomunikasikan melalui saluran Telegram Perlawanan dan dipublikasikan dalam bentuk aslinya.
"Pejuang Al-Qassam melakukan penyergapan ketat terhadap pasukan lapis baja Zionis dan menyiapkan ranjau peledak khusus dengan daya ledak besar, ditanam di bawah rutenya setelah beberapa hari pengawasan di Jalan Al-Bahar di selatan lingkungan Tal Al-Sultan di sebelah barat kota Rafah,” ungkap pejuang Palestina dilansir dari Sindonews.
Mereka menambahkan, “Ketika pasukan lewat pada dini hari tadi dan satu tank Merkava ditempatkan di atas ranjau, para pejuang meledakkannya, menghancurkan tank tersebut seluruhnya dan membunuh awaknya.
Operasi untuk mengevakuasi sisa-sisa tentara yang tewas dan puing-puing tank berlangsung beberapa jam.” Pembantaian oleh Israel di Gaza terus berlangsung. Rezim penjajah Zionis telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Amerika Serikat menjadi pemasok utama senjata yang digunakan Israel untuk membantai warga sipil Palestina.