Ironi SYL yang Mengaku Miskin Namun Royal ke Biduan dan Kolega, Pakai Uang Hasil Korupsi Foya-foya
RIAU24.COM -Proses akhir dari sidang mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpi (SYL) dalam kasusu gratifikasi dan pemerasan di Kementan ditutup dengan drama.
Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008-2018 itu tiba-tiba mendramatisir keadaan dan menarik perhatian dengan menyebut dirinya sebagai menteri paling miskin.
"Saya ini termasuk menteri yang paling miskin,” ujar SYL saat diperiksa sebagai terdakwa di persidangan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
Di hadapan majelis hakim, SYL bahkan menyebut bahwa rumah yang dimilikinya di Makassar hanya berupa BTN saat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.
Itu pun, kata dia, belum lunas dan masih dicicil sampai sekarang.
“Karena saya berharap di akhir perjalanan umur saya yang 70 tahun saya berada di sini dan ini dicicil," kata SYL.
Pekan depan, SYL dan dua anak buahnya, Kasdi Subagyono dan M. Hatta, akan menjalani sidang tuntutan jaksa KPK.
Dalam pernyataan penutupnya, SYL pun meminta maaf atas kesalahannya.
"Tetapi saya manusia biasa yang tentu banyak salah dan lain-lain,” tutur SYL.
Pengakuan SYL tersebut jelas bertentangan kenyataan dan dibuat-buat.
Pasalnya, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 2022, SYL mencatatkan hartanya mencapai Rp20,05 miliar.
Sebelumnya, pada 31 Desember 2021, kekayaan SYL yang tercatat dalam LHKPN sebesar Rp19,61 miliar.
Artinya, harta SYL yang tertuang dalam LHKPN 2022 adalah harta yang telah mengalami peningkatan tepatnya sebesar Rp442,5 juta dari tahun sebelumnya.
Pada 2021, SYL tercatat memiliki tanah seluas 990 meter persegi yang diklaimnya sebagai harta warisan.
SYL juga membeli rumah seluas 35.921 meter persegi senilai Rp256 juta. S
elain tanah dan bangunan, Syahrul juga mengoleksi beberapa kendaraan.
Namun, tidak ada perubahan pada koleksi alat transportasi Syahrul antara 2019-2022.
Kendaraan yang dimiliki SYL di antaranya mobil Toyota Alphard (2004) seharga Rp350 juta, mobil Mercedes Benz (2004) seharga Rp250 juta, mobil Suzuki APV (2004) seharga Rp50 juta, mobil Mitsubishi Galant (2000) seharga Rp90 juta, motor Harley Davidson (1986) senilai Rp35 juta, mobil Toyota Kijang Innova (2014) senilai Rp200 juta, dan Jeep Cherokee (2011) senilai Rp500 juta.
Singkat kata, SYL jelas-jelas bukan orang miskin.
“SYL ini bukan orang miskin sebagaimana halnya orang-orang miskin gitu ya. Tetapi, [dia] adalah orang yang sangat serakah,” ujar Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman, kepada Tirto, Rabu (26/6/2024).
Menghamburkan Uang Hasil Korupsi
Pengakuan miskin yang disampaikan SYL tersebut adalah sebuah ironi.
Pasalnya, dia mengaku miskin kala uang hasil korupsinya mencapai total Rp44,5 miliar.
Uang sebanyak itu digunakannya untuk kepentingan pribadi, keluarga, bahkan hingga mengalir ke biduan.
Dalam dakwaan SYL, duit hasil korupsi tersebut digunakan untuk kepentingan istrinya sebesar Rp938 juta.
Kemudian, untuk kepentingan keluarga sebesar Rp992 juta, keperluan pribadi Rp3,33 miliar, dan kado undangan Rp381 juta.
SYL juga diduga menggunakan uang Kementan untuk renovasi rumah pribadi.
Biaya yang dikeluarkan untuk renovasi rumah tersebut adalah Rp52,7 juta untuk perbaikan taman, Rp40 juta untuk CCTV, Rp17 juta untuk gorden rumah, dan Rp48 juta untuk AC, smart tv, dan air purifier.
Tidak hanya itu, persidangan juga mengungkap bahwa SYL sering memberikan uang, tas Balenciaga, hingga membantu membayar cicilan apartemen seorang biduan bernama Nayunda.
Penyanyi dangdut itu pun mengaku pernah meminta menjadi pegawai honorer di Kementan.
(***)