Menu

Studi: Letusan Gunung Berapi di Semenanjung Reykjanes Islandia Dapat Berlanjut Selama Beberapa Dekade

Amastya 27 Jun 2024, 11:40
Gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Islandia pada 29 Mei 2024 ini menunjukkan asap mengepul dan lava mengalir keluar dari celah baru, selama penerbangan pengawasan di atas letusan gunung berapi baru di pinggiran kota Grindavik yang dievakuasi, Islandia barat /AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Islandia pada 29 Mei 2024 ini menunjukkan asap mengepul dan lava mengalir keluar dari celah baru, selama penerbangan pengawasan di atas letusan gunung berapi baru di pinggiran kota Grindavik yang dievakuasi, Islandia barat /AFP

RIAU24.COM - Para peneliti telah menganalisis gempa bumi lokal dan data geokimia untuk memprediksi bahwa letusan gunung berapi Islandia yang sedang berlangsung dapat berlanjut dan mematikan selama bertahun-tahun hingga beberapa dekade.

Letusan telah mengancam wilayah terpadat dan infrastruktur vital di negara itu.

Para peneliti telah mempelajari letusan ini dan temuan yang sama telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Terra Nova.

Studi tersebut menyebutkan bahwa para peneliti dari enam universitas, Universitas Uppsala (Swedia), Universitas Islandia, Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko, Universitas Teknologi Brno (Ceko), Universitas Oregon (AS) dan Universitas California di San Diego (AS), memprediksi letusan berulang dan cukup signifikan dari pola yang sama di tahun-tahun mendatang hingga beberapa dekade, mengingat aktivitas gunung berapi di Islandia selama tiga tahun terakhir.

Seperti dikutip oleh Eurek Alert, Valentin Troll, Profesor Petrologi di Universitas Uppsala mengatakan, "Studi ini menggunakan informasi dari gempa bumi lokal dan data geokimia tentang magma yang meletus dari waktu ke waktu untuk mengungkapkan proses geologis di balik letusan Islandia baru-baru ini."

"Perbandingan letusan ini dengan peristiwa sejarah memberikan bukti kuat bahwa Islandia harus bersiap dan siap untuk episode vulkanik ini berlanjut untuk beberapa waktu, bahkan mungkin bertahun-tahun hingga beberapa dekade," tambah Troll, yang memimpin penelitian.

Halaman: 12Lihat Semua